jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia terus mendukung percepatan ekosistem Electric Vehicle (EV) di tanah air.
Kementerian ESDM dan ENTREV pun berkolaborasi untuk program konversi sepeda motor listrik gratis bagi siswa dan guru sekolah menengah kejuruan (SMK) di lingkup Jabodetabek.
BACA JUGA: ENTREV Sebut Kolaborasi jadi Kunci Pembangunan Ekosistem Kendaraan Listrik
National Project Manager ENTREV Eko Aji Buwono mengatakan kolaborasi ini merupakan salah satu program percepatan penggunaan Kendaraan Listrik Berbasis Baterai (KLBB).
Eko menjelaskan program itu dilakukan dengan skema kolaborasi dengan banyak pemangku kepentingan lainnya, seperti Bengkel Konversi bersertifikasi kelas A, Kementerian Dikbudristek, Kementerian Perhubungan, Kepolisian dan komunitas kendaraan listrik.
BACA JUGA: Gapasdap Mendesak Pemerintah Segera Bikin Aturan soal Pengangkutan Kendaraan Listrik
“Pemerintah mengakselerasi dan selalu mendukung percepatan ekosistem EV di Indonesia. Maka, program dengan skema kolaborasi ini sangat memberikan manfaat dan menghasilkan efek ganda bagi perekonomian dalam negeri,” kata Eko seperi dikutip, Sabtu (16/3).
Eko juga menuturkan, tidak hanya dapat menurunkan emisi gas rumah kaca, percepatan ini juga dapat mendorong teknologi industri dan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi dan ekspor kendaraan listrik di masa depan.
Direktur Konservasi Energi Ditjen EBTKE Kementerian ESDM Gigih Udi Atmo mengatakan pemerintah telah menerbitkan berbagai peraturan Menteri ESDM di antaranya tentang penyediaan infrastruktur pengisian listrik untuk kendaraan bermotor listrik berbasis baterai.
Untuk itu, masyarakat diimbau untuk tidak ragu lagi untuk beralih ke kendaraan listrik.
“Sekarang sudah tersedia dengan lengkap, mulai dari bengkel konversi hingga bengkel yang ingin beralih menjadi bengkel kendaraan listrik. Pemerintah juga sudah menyiapkan skema bantuan bagian masyarakat yang ingin beralih ke motor listrik jadi sudah tidak perlu ragu lagi untuk menggunakan kendaraan listrik,” ungkap Gigih.
Gigih memerinci, syarat yang dibutuhkan untuk menjadi bengkel mitra ESDM sangat mudah, bengkel hanya perlu menyiapkan surat sertifikat bengkel konversi dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub), memiliki izin usaha yang aktif, dan pernyataan komitmen untuk menjalankan konversi tersebut.
“Semua bengkel dapat melakukan uji laik jalan mandiri dengan supervisi dari Kemenhub, saat ini sudah ada 34 bengkel yang bersertifikat namun hanya 14 yang menjadi mitra ESDM. Maka dari itu, diharapkan kedepannya semua bengkel dapat menjadi mitra ESDM untuk menciptakan ekosistem EV yang nyaman dan aman bagi masyarakat,” tutur Gigih.
Gigih juga mengimbau, bagi masyarakat yang ingin mendapatkan bantuan dalam konversi motor listrik tak kalah mudahnya dengan bengkel konversi. Untuk bantuan kali ini, dapat diterima tak hanya perseorangan, tetapi juga kelompok masyarakat serta badan usaha non BUMN.
“Bantuan pemerintah ini akan disalurkan melalui bengkel konversi mitra ESDM, jadi masyarakat bisa mengikuti langkahnya dan melakukan konversi di 14 bengkel yang sudah menjadi mitra ESDM di seluruh Indonesia,” lanjut Gigih. (mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul