Dorong Ekspor Nasional, Bea Cukai Jakarta Tambah Izin Fasilitas Dua Perusahaan Ini

Selasa, 17 November 2020 – 15:50 WIB
Kepala Kanwil Bea Cukai Jakarta Decy Arifinsjah. Foto: Humas Bea Cukai.

jpnn.com, JAKARTA - Kantor Wilayah Bea Cukai Jakarta menerbitkan perizinan fasilitas kemudahan impor tujuan ekspor (KITE) dan fasilitas kawasan berikat (KB) untuk dua perusahaan, Kamis (12/11).

Izin KITE diberikan kepada PT Komatsu Undercarriadge Indonesia, perusahaan yang bergerak di bidang produksi bagian bawah dari bulldozer seperti roda.

BACA JUGA: Bea Cukai Menambah Izin Kawasan Berikat Mandiri Perdana di Lampung

Perusahaan ini telah melakukan ekspor ke beberapa negara di Amerika, Eropa, Australia dan Afrika.

Kanwil Bea Cukai Jakarta pada hari yang sama juga memberikan fasilitas kawasan berikat kepada PT Tarzan Plastindo International (PT TPI).

BACA JUGA: Dorong Potensi Ekspor, Bea Cukai Asistensi Pengguna Jasa

Penertiban izin fasilitas ini dilakukan dalam rangka mendorong produksi perusahaan untuk dapat lebih mudah meningkatkan ekspor.

Kepala Kanwil Bea Cukai Jakarta Decy Arifinsjah mennyampaikan bahwa pemerintah kini sedang giat dalam program pemulihan ekonomi nasional (PEN).

BACA JUGA: Dirjen Bea Cukai dan WCO Asia Pasifik Bahas Strategi Kebijakan Tanggulangi Covid-19.

“Begitu pula Bea Cukai yang juga turut andil dalam program tersebut melalui pemberian fasilitas fiskal,” ujarnya.

Menurut Decy, pelaku usaha akan diberikan fasilitas fiskal yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan ekspor ke mancanegara.

“Pelaku usaha akan mendapatkan manfaat kemudahan berupa pengembalian bea masuk, yang dapat menekan cashflow perusahaan sehingga mendorong peningkatan daya saing perusahaan, investasi, dan ekspor nasional,” jelas Decy.

Dia juga berharap fasilitas kepabeanan ini dapat memberikan sumbangsih bagi peningkatan aktivitas perindustrian sehingga perekonomian negara dapat bangkit dari tekanan akibat pandemi Covid-19.

Direktur PT TPI Johanes Tanadi, menyampaikan bahwa fasilitas KB ini dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan bisnisnya terutama dari segi penghematan biaya dan waktu.

“Saat ini kami sudah punya buyer dengan yang terbesar dari China dan Malaysia. Ke depan kami juga berencana menambah 60 hingga 100 karyawan apabila seluruh mesin telah terpasang,” ujarnya. (ikl/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler