Dorong Keandalan Operasi Hulu Migas, Pertamina Perluas Digitalisasi di Sumatera

Jumat, 01 Oktober 2021 – 16:49 WIB
Direktur Penunjang Bisnis PT Pertamina (Persero) Dedi Sunardi bersama Tim Teknologi Informasi (TI) Kantor Pusat Pertamina meninjau pusat kegiatan digitalisasi WK Rokan. Foto: Pertamina

jpnn.com, MINAS - Direktur Penunjang Bisnis PT Pertamina (Persero) Dedi Sunardi bersama Tim Teknologi Informasi (TI) Kantor Pusat Pertamina meninjau Integrated Optimization Decision Support Center (IODSC) di Minas, Riau yang merupakan pusat kegiatan digitalisasi WK Rokan.

Rombongan Penunjang Bisnis dan Tim TI tersebut membahas rencana perluasan digitalisasi di berbagai wilayah kerja hulu migas Pertamina dengan menggunakan praktik-praktik terbaik (best practices) di WK Rokan sebagai acuan.

BACA JUGA: Kilang Pertamina Cilacap Raih Sertifikat ISO 50001:2018

Kunjungan 2 hari itu, Rabu (29/9) dan Kamis (30/9), tim Penunjang Bisnis dan TI PT Pertamina (Persero) beserta tim Subholding Upstream Pertamina meninjau IODSC di Minas yang merupakan pusat digitalisasi WK Rokan.

Kehadiran mereka disambut langsung Dirut PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Jaffee A Suardin, EVP Business Support Danang Ruslan Saleh, dan Principal Expert Upstream WK Rokan Budianto Renyut.

BACA JUGA: Kapal Feri Tak Beroperasi Gegara BBM Subsidi Habis? Ini Kata Pertamina Kepri

“Dari berbagai KKKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama) yang saya kunjungi sejauh ini, belum ada fasilitas seperti IODSC yang menerapkan digitalisasi begitu dalam. Praktik-praktik terbaik di IODSC bisa dikembangkan ke wilayah operasi Pertamina lainnya di luar WK Rokan,” ungkap Dirut PHR Jaffee A Suardin, Kamis (30/9).

Direktur Penunjang Bisnis PT Pertamina (Persero) Dedi Sunardi mengatakan pihaknya berharap keandalan fasilitas IODSC bisa diikuti wilayah kerja hulu migas Pertamina lainnya.

BACA JUGA: Keputusan MK Dinilai Tepat Terkait Restrukturisasi Pertamina

Langkah strategis Pertamina mengembangkan teknologi digital merupakan upaya mengoptimalkan proses bisnis dengan teknologi mutakhir, memperkuat inovasi bisnis dan membangun kolaborasi untuk mewujudkan operasi yang efisien.

“Sebagai tahap awal, kami mulai dengan WK lainnya di Regional 1 Sumatera. Saya harapkan hal tersebut diwujudkan dalam waktu dekat, setidaknya awal tahun depan,” tegas Dedi.

Rencana berikutnya, tim teknis TI Holding, Subholding Upstream Pertamina dan tim IODSC WK Rokan akan menyusun peta jalan (road map) untuk memperluas penerapan digitalisasi di Regional 1.

Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat standarisasi penerapan teknologi digital di sektor hulu migas Pertamina.

Sebelumnya, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama juga berkunjung ke IODSC WK Rokan pada 15 September lalu.

Basuki menyampaikan digitalisasi di WK Rokan bisa dijadikan acuan untuk memperluas penerapannya di seluruh operasi hulu Pertamina, bahkan bisa juga untuk sektor hilir.

Dia menambahkan pemanfaatan teknologi digital dapat mendukung terciptanya operasi Pertamina yang lebih selamat, andal, dan efisien sehingga memberikan devisa yang optimal bagi negara.

Kehadiran fasilitas seperti IODSC dapat membantu manajemen dalam mengambil keputusan operasional secara tepat dan cepat.

Penerapan digitalisasi setidaknya memberikan empat manfaat utama, yakni peningkatan kinerja keselamatan, penurunan signifikan dari potensi kehilangan produksi / LPO hingga sekitar 40 persen, optimalisasi kemampuan fasilitas produksi, dan peningkatan efisiensi.

Fasilitas IODSC merupakan sumber informasi atau 'big data' berkaitan dengan aktivitas sumur dan peralatan di lapangan.

Setiap hari ada sekitar 4 ribu hingga 5 ribu data yang masuk.

Data tersebut diolah agar menjadi informasi berharga yang diperlukan dalam pengambilan keputusan yang cepat dan tepat.

IODSC memanfaatkan transformasi digital dengan menyimpan pengetahuan dari para ahli dari berbagai bidang dan mengimplementasikannya untuk kinerja sumur dan peralatan.

Keberadaan fasilitas IODSC juga dapat dikolaborasikan dengan Pertamina Integrated Command Center (PICC).

WK Rokan juga memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/ AI), seperti untuk pengaturan jadwal perawatan ulang (workover) sumur secara otomatis untuk merencanakan pergerakan rig yang lebih optimal dan efisien, identifikasi kinerja pompa yang sudah tidak optimal.

WK Rokan juga memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan untuk menganalisa dan mengukur aliran minyak agar produksi optimal, serta pemantauan jarak jauh dan saling terintegrasi untuk kondisi tekanan fluida di dalam sumur minyak.

Pemanfaatan teknologi seperti ini tentu sangat efisien sumber daya dan waktu jika dibandingkan dengan cara manual.

Data yang terekam juga dapat digunakan untuk menyusun prioritas pekerjaan kritikal dan perawatan sumur serta peralatan, sehingga mobilisasi logistik pendukung operasi migas dapat berjalan lebih sistematis dan efisien.

Pergerakan kendaraan operasional perusahaan juga dapat dipantau dari fasilitas IODSC. (mrk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dorong Keandalan Energi, Pertamina Perkuat Operasional yang Terintegrasi


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler