Dorong Ketahanan Pangan, Bidang V Oase KIM Panen Sayur Organik & Bimtek Urban Farming

Minggu, 26 November 2023 – 10:03 WIB
Bidang V OASE-KIM melaksanakan bimbingan teknis dan peninjauan ke kelompok wanita tani (KWT) Sri Rejeki di Banjar Baru, salah satu KWT percontohan. Foto: dok Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Bidang V OASE-KIM melaksanakan bimbingan teknis dan peninjauan ke kelompok wanita tani (KWT) Sri Rejeki di Banjar Baru, salah satu KWT percontohan.

OASE-KIM sangat mendorong masyarakat Indonesia untuk memanfaatkan lahan sempit pekarangan rumah sebagai lahan produktif yang bisa menghasilkan nilai gizi sehat bersumber sayur dan buah-buahan.

BACA JUGA: Cara Kementan Tingkatkan Kompetensi Petani Milenial dengan Magang ke Luar Negeri

Bimbingan teknis itu melibatkan 150 peserta terdiri dari anggota PKK Kabupaten Banjur Baru, Dharma Pertiwi, dan Bhayangkari.

Kegiatan itu berisi tentang pelatihan teknis pemanfaatan pekarangan untuk budi daya tanaman dengan konsep urban farming yang dikombinasikan budi daya ikan.

BACA JUGA: Ditjen Hortikultura Dorong Pertanian Ramah Lingkungan Melalui Pengendalian Hama Terpadu

Konsep pertanian terpadu dengan perikanan itu akan meningkatkan produktivitas keluarga yang harapannya mampu membawa keluarga menjadi lebih sejahtera.

Gabungan pembangunan pertanian yang diusung Kementerian Pertanian dikolaborasikan dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan ini cukup baik untuk memperkuat ketahanan pangan keluarga.

BACA JUGA: Bimtek Hortikultura Membawa Harapan Baru Bagi Petani di Desa

Istri Menteri Pertanian, Martati Amran mengatakan ketersediaan pangan nasional dimulai dari ketersediaan pangan keluarga.

“Setiap keluarga harus mampu menyediakan pangan bagi anggota keluarga dengan memanfaatkan potensi dan sumber daya yang dimiliki, termasuk potensi lahan pekarangan," kata Mertati.

Dia menyebutkan bahwa pemberdayaan KWT diharapkan mampu mengoptimalkan dan mengintensifkan pemanfaatan lahan pekarangan di sekitar rumah atau fasilitas umum yang belum digarap optimal.

“Melalui pemberdayaan KWT ini diharapkan mampu mengoptimalkan dan mengintensifkan pemanfaatan lahan pekarangan di sekitar rumah atau fasilitas umum yang belum digarap optimal,” imbuhnya.

Untuk mendorong pemanfaatan pekarangan sebagai salah satu penyedia pangan keluarga, Kementerian Pertanian memiliki program optimalisasi pemanfaatan pekarangan melalui konsep Pekarangan Pangan Lestari (P2L).

Kegiatan P2L dilaksanakan dalam mendukung program pemerintah untuk penanganan rawan pangan, prioritasnya adalah untuk mencukupi kebutuhan gizi dalam mencegah stunting.

KWT Sri Rejeki sebagai pelaksana program P2L dinilai cukup berhasil.

Kelompok tani yang terdiri dari ibu rumah tangga ini telah memiliki sertifikat prima 3.

Sertifikat ini dikenal sebagai jaminan budidaya organik. Kegiatan lain yang dilakukan kaum ibu ini tak hanya terbatas pada penanaman sayuran organik saja.

Namun, juga inovasi olahan produk pertanian dan keberanian melakukan pemasaran produk secara inovatif.

Hal ini secara tidak langsung menghasilkan KWT yang tangguh dan menginspirasi para perempuan lain.

KWT Sri Rejeki juga memproduksi minuman bunga telang yang dikemas secara menarik.

Hal itulah yang turut mendorong OASE KIM meninjau kondisi KWT.

Kesempatan tersebut sekaligus mengangkat kisah sukses pemberdayaan para perempuan inspiratif yang berasal dari keluarga.

Pada kesempetan tersebut Kementerian Pertanian memberikan dukungan terhadap kegiatan Bidang V OASE-KIM dengan menyalurkan bantuan 120 benih durian unggul nasional varietas SIjapang, benih sayuran daun, dan paket microgreen yang mendukung pemanfaatan pekarangan untuk ketahanan pangan keluarga. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dirjen Buflo Hortikultura Sebut Indonesia Memiliki Genetik Mangga yang Beragam


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler