jpnn.com - JAKARTA - Ketua Dewan Pakar Pusaka Trisakti, Andrinof Chaniago menyatakan bahwa keseimbangan dalam pembangunan harus terwujud. Menurutnya, pembangunan akan berusia pendek kalau pondasinya rapuh, sehingga perlu adanya keseimbangan sosial, antar-wilayah dan berbagai sektor.
"Kalau dimensi itu berada dalam situasi tidak berimbang, maka tidak bisa mendapatkan pembangunan ekonomi berkelanjutan dan jangka panjang dan kita akan rentan memasuki wilayah ketidakstabilan. Maka keseimbangan itu penting," kata Andrinof dalam Sarasehan Kebangsaan II bertajuk “Membangun Dari Desa dan Dari Pinggiran : Menuju Daulat Pangan Bersama Pemerintahan Jokowi-JK" yang digelar Pusaka Trisakti dan Lembang 9, Kamis (4/9), di Jakarta.
BACA JUGA: Ini Usul dari Calon Anggota BPK Terkait Potensi Pajak
Andrinof menjelaskan, untuk tumbuh menjadi kuat harus mempunyai pondasi yang kokoh dan saya saing. Di samping itu, lanjutnya, penting pula untuk menciptakan pertumbuhan sambil tetap menjaga keseimbangan.
Lebih lanjut Adrinof menyatakan, berbagai persoalan yang masih dihadapi membuat Indonesia secara perlahan berada pada situasi semakin lemah. Salah satu contohnya adalah di bidang pangan.
BACA JUGA: Kaya Pangan tapi Indonesia Masih Impor Beras
Menurutnya, kedaulatan pangan terancam karena Indonesa dibanjiri produk diimpor. Karenanya, Indonesia juga harus berdaulat dalam sektor produksi.
"Kita harus berdaulat, artinya kita berkuasa pada cara produksi, arah produksi dan distribusi barang pangan itu, termasuk jasanya," kata Adrinof dalam diskusi yang dipandu Direktur Eksekutif Pusaka Trisakti Fachmi Habsyi, itu.
BACA JUGA: Nasabah Bank Permata Syariah Langsung Dilayani Direktur
Dia mengatakan, empat atau lima tahu ke belakang, bangsa ini dibikin risau oleh kelangkaan bahan pangan. Seperti cabai keriting, bawang merah, gandum, kedelai, daging sapi yang langka sehingga terpaksa mengimpor.
Padahal, kata Andrinof, negeri ini kaya akan sumber daya alam. Karenanya, Indonesia yang sebagian besar wilayahnya terdiri dari lautan malah mengimpor ikan. "Kalau juga terjadi krisis ikan ini, sudah aneh betul," katanya.
Karenanya Andrinof menyatakan, kedaulatan dan kemandirian pangan merupakan suatu keharusan. Ditegaskannya, hal itu harus dimulai dari desa.
Pemerintahan mendatang pun diharapkan lebih memerhatikan pembangunan di wilayah pedesaan maupun pinggiran. Hal ini, guna menciptakan keseimbangan pembangunan antara daerah dan pusat.
"Perhatikan sektor kelautan, pangan. Hasilnya bukan semata keseimbangan fisik, tapi membangun manusia dan masyarakat," jelas Andrinof. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menaikkan Cukai dan Pajak Dinilai Opsi tak Bijak
Redaktur : Tim Redaksi