Dorong Penerapan Ecosystem Digital di Setiap Daerah

Rabu, 04 April 2018 – 23:19 WIB
Akses Layanan Digital Tumbuh 62 Persen. Foto JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) mendorong penerapan ecosysmtem digital di setiap daerah Indonesia.

Hal ini bertujuan untuk meningkatkan ekonomi dan menciptakan wirausaha baru di tanah air.

BACA JUGA: Mendikbud: Era Digital, Guru jadi Penjaga Gawang

Presidium Majelis Nasional KAHMI Kamrussamad mengatakan, melalui media sosial, bisa memerhatikan apa yang dibutuhkan oleh konsumen dan kecenderungan belanja.

"Pengetahuan akan perilaku konsumen ini sangat penting sebagai landasan untuk mengembangkan bisnis, terutama ketika kamu ingin melakukan berbagai inovasi," kata dia dalam keterangan yang diterima, Rabu (4/4).

BACA JUGA: Era Digital, Perpustakaan Harus Bertransformasi

Menurutnya, era digital membawa perubahan besar dalam perdagangan dunia pada masa depan.

Dia menegaskan ekonomi digital meningkat dua kali lipat dibandingkan 2008 yang baru mencapai dua persen dari produk domestik bruto dunia.

BACA JUGA: Era Ekonomi Digital Butuh Transformasi di Bidang Industri

Pertumbuhan untuk lima tahun ke depan diperkirakan sebesar sebelas persen per tahun.

Dari informasi yang diterima sebanyak 1,8 miliar jiwa penduduk di negara-negara Asia Pacific Economic Cooperation (APEC)‎ telah bertransaksi daring pada akhir 2015.

Jumlah itu sebanding 65 persen penduduk APEC yang berjumlah 2,85 miliar jiwa.

Jasa daring yang mempunyai pasar sebesar USD 1,6 triliun diperkirakan akan tumbuh 13 persen per tahun sampai 2020.

Di mana dua pertiga nilai tersebut berasal dari e-Retail dan e-Travel.

Oleh karena itu, dirinya selalu mendorong lahirnya wirausahawan yang milenial dan tidak gagap akan teknologi.

Pasalnya, di era ini, pemasaran akan sangat mudah di mana sekarang kontrol tidak lagi dilakukan secara konvensional melainkan dengan digitilisasi.

"Jadi di mana pun, kapan pun pemantauan usaha bisa dilakukan melalui genggaman," tegasnya.

Di samping itu, semua pihak juga bisa memantau daerah yang kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah.

Seperti yang terjadi di NTB, faktor ketersediaan ada di infrastruktur jalan, jaminan suplai listrik, serta kesiapan sarana sistem transportasi laut, udara, dan darat.

"Tapi ada juga yang infrastrukturnya baik, namun banyak masyarakatnya yang tidak kreatif," tuturnya.

Seperti yang terjadi di Lampung menjadi sentra ekonomi Sumatera terlihat dari sisi produksi, terjadi pertumbuhan yang tertinggi pada kuartal terakhir 2017, yakni pada lapangan usaha pengadaan listrik dan gas.

“Pertumbuhannya sebesar 46,48 persen," papar Kamrussamad.

Sedangkan dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen pembentukan modal tetap bruto sebesar 14,18 persen.

Dia memaparkan ekonomi Provinsi Lampung kuartal III-2017 mengalami pertumbuhan 3,52 persen bila dibandingkan kuartal sebelumnya.

Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha konstruksi sebesar 17,55 persen.

"Ini yang harus dilakukan, melihat potensi ini mestinya harus cepat dan tanggap menciptakan lapangan kerja sesuai dengan kebutuhan di sana," tegasnya.

Kamrussamad juga menegaskan, Indonesia kini menyiapkan skenario pertumbuhan ekonomi tinggi menuju negara berpendapatan tinggi pada 2035.

Saat itu, PDB Indonesia juga ditargetkan menjadi keempat terbesar di dunia. Semua itu membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas termasuk kuat dari sisi kewirausahaan.

Menurut dia, orientasi kewirausahaan pada intinya juga mengubah paradigma dari pencari kerja menjadi pencipta lapangan pekerjaan.
Selain itu, harus bisa membantu mengembangkan bisnis para pengusaha muda dengan menciptakan jejaring luas, baik sesama pengusaha KAHMI maupun yang bukan.

Kemandirian di bidang ekonomi selaras dengan Impian Indonesia 2015-2085 yang dilontarkan Presiden Joko Widodo bahwa Indonesia menjadi negara mandiri dan paling berpengaruh di Asia Pasifik.

Bahkan, Indonesia menjadi barometer pertumbuhan ekonomi dunia. “Karena itu, para alumni harus didorong pengabdiannya di bidang ekonomi, sekaligus memperbanyak wirausahawan,” tegasnya.

Dia berharap kehadiran KAHMIpreneur di beberapa daerah mulai dari Bali, Potianak, Mamuju dan beberapa kota lainnya di Indonesia bisa membuka peluang usaha yang juga disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing kota atau daerah sehingga,  manfaatnya untuk peningkatan kesejahteraan anggota KAHMI sebagai pelaku usaha. (tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... UKI Berinovasi demi Siapkan Generasi Era Ekonomi Digital


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler