Dorong Penyelesaian Bank Muamalat, Wapres: Boleh Sakit Tetapi Tak Boleh Mati

Selasa, 09 Maret 2021 – 18:25 WIB
Wakil Presiden Ma’ruf Amin mendorong penyelesaian masalah di Bank Muamalat. Foto: Bank Muamalat

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Presiden Ma’ruf Amin mendorong penyelesaian masalah di Bank Muamalat. Menurut dia, masalah harus segera diselesaikan sehingga pelopor bank syariah di Indonesia tersebut dapat kembali beroperasi dengan baik.

"Saya pernah bilang bahwa Bank Muamalat itu boleh sakit, tapi tidak boleh mati," kata Wapres Ma’ruf Amin saat menerima Pengurus Pusat Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) di rumah dinas wapres Jakarta, Selasa (9/3).

BACA JUGA: Yusril Siap Membesarkan Bank Muamalat

Wapres mengatakan, eksistensi Bank Muamalat harus dipertahankan mengingat lembaga keuangan syariah tersebut merupakan bank syariah pertama yang dimiliki Indonesia.

"Dia (Bank Muamalat) punya nilai historis, yang memulai munculnya bank syariah itu ialah Bank Muamalat. Jadi semacam monumental untuk menggerakkan umat," jelas Ma'ruf.

BACA JUGA: Ustaz Yusuf Mansur Jadi Investor Bank Muamalat?

Ketua Umum Badan Pengurus Harian MES, yang juga Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengatakan, telah melakukan pertemuan dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait pembahasan upaya penyelamatan Bank Muamalat.

"Kami sudah ada kesepakatan-kesepakatan bagaimana penyelamatan Bank Muamalat ini," kata Erick Thohir dalam pertemuan tersebut.

BACA JUGA: Bank Muamalat Dekati Komunitas Agar Nasabah Bertambah

BPKH berencana menyuntikkan modal Rp 3 triliun kepada Bank Muamalat dalam bentuk investasi tier 1 lewat penambahan saham Rp 1 triliun dan investasi tier 2 bernilai Rp 2 triliun.

Dana investasi BPKH tersebut berasal dari pengelolaan dana haji yang pada 2020 meningkat 15 persen dari 2019.

"Rencana penyuntikan modal itu masih menunggu tanggapan positif dari OJK," kata dia.

Turut hadir pula dalam pertemuan tersebut Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki selaku Ketua Umum I MES, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi selaku Ketua Umum II MES.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia selaku Wakil Ketua Umum III MES.

Sekretaris Menteri Koperasi dan UKM Arif Rahman Hakim, Sekretaris Jenderal MES Iggi Haruman Achsien serta Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI) Hery Gunardi selaku Bendahara Umum MES. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler