Dorong Perekonomian, Belanja Offline Maupun Online Punya Peranan yang Sangat Penting

Sabtu, 20 April 2024 – 03:40 WIB
Warga memilih barang-barang belanjaan yang dijual secara daring. Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/hp.

jpnn.com, JAKARTA - Perusahaan data dan insights Populix menggali lebih lanjut pola belanja konsumen di Indonesia melalui laporan riset bertajuk “Preferensi Konsumen dalam Belanja Online dan Offline”.

Riset ini mengulas tren belanja offline dan online, serta situasi pasca pandemi yang turut mempengaruhi perilaku belanja konsumen.

BACA JUGA: 2024, Sebegini Biaya Layanan Penjualan di e-commerce

“Pasca-pandemi, kami menyaksikan transformasi yang menarik dalam perilaku belanja konsumen di Indonesia. Meskipun pandemi memicu lonjakan belanja online secara signifikan, temuan kami menunjukkan belanja offline tetap menjadi pilihan yang melengkapi pengalaman belanja konsumen dan bahkan terus bertumbuh setelah pandemi,“ ujar Indah Tanip, Head of Research Populix.

"Riset kami memperlihatkan dinamika yang kompleks antara ritel online dan offline, mengungkapkan bahwa keduanya tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang secara harmonis untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin beragam," imbuhnya.

BACA JUGA: Begini Langkah Indodax untuk Mencegah Tindak Pencucian Uang

Riset Populix membandingkan preferensi belanja konsumen dalam tiga periode, yaitu sebelum, saat, dan setelah terjadinya pandemi.

Dikarenakan faktor kesehatan dan pembatasan aktivitas sosial, sebanyak 54% dari total responden yang aktif berbelanja online dan offline lebih memilih melakukan aktivitas belanja online selama pandemi berlangsung.

BACA JUGA: KoinWorks Group Umumkan Status Profitabilitas Untuk 2 Lisensi Bisnis

Setelah pandemi berakhir, 49% di antaranya juga masih lebih sering melakukan aktivitas belanja online. Berbeda dari persentase aktivitas belanja online yang mengalami sedikit penurunan, konsumen yang lebih memilih aktivitas belanja offline setelah masa pandemi berakhir mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat.

Hal ini menunjukkan meskipun tren belanja online cukup populer, konsumen Indonesia juga masih tetap gemar berbelanja offline.

Dari kacamata konsumen, kehadiran toko offline dan online tentunya bisa mengakomodasi preferensi belanja yang beragam.

Secara umum, konsumen Indonesia biasanya telah memiliki preferensi masing-masing saat melakukan pembelian kategori produk tertentu. Riset ini menemukan bahwa produk fashion dan kecantikan (masing-masing sebanyak 46%) dibeli secara online, sementara kebutuhan sehari-hari seperti bahan makanan (34%) lebih dominan dibeli secara offline.

Selain itu, riset ini juga menyoroti beberapa faktor pendorong yang membuat konsumen memilih melakukan pembelian baik secara online maupun offline:

  • Online: Praktis dan Kemudahan Membandingkan Harga
  • Offline: Tangibility dan Tidak Ada Biaya Pengiriman.

"Pada akhirnya, transaksi belanja offline maupun online memiliki peranan yang sangat penting dalam mendorong kemajuan perekonomian di Indonesia. Untuk terus memberikan kontribusi yang positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia, sinergi antara ritel offline dan online menjadi hal yang sangat esensial dalam mengakomodasi kebutuhan konsumen Indonesia yang beragam,” seru Indah.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler