Dorong Proyek Jembatan Mahkota II Masuk MP3EI

Kamis, 11 September 2014 – 02:10 WIB

jpnn.com - SAMARINDA - Jembatan Mahakam Kota (Mahkota) II masih butuh Rp 130,7 miliar untuk rampung. Jembatan yang dibangun sejak 2003 itu ditarget selesai September 2015. Mengacu target, tahun depan Pemkot Samarinda mesti konsisten mengalokasikan rupiah itu untuk proyek yang dianggarkan dengan skema multiyears contract (MYC/kontrak tahun jamak). MYC Mahkota II tahap II dimulai sejak 2013 dan berakhir tahun depan.

Asisten II Sekkot Samarinda Suko Sunawar menuturkan, pemkot telah menyiapkan beberapa opsi agar kekurangan anggaran tidak menghambat target penyelesaian jembatan maksimal November 2015. Pilihan pertama yakni, optimalisasi anggaran di APBD.

BACA JUGA: Kapal Dihantam Ombak, Puluhan Sapi Sekarat

"Itu (APBD murni) 'kan baru mau dibahas. Akan kami optimalkan keuangan di APBD sehingga mampu menyelesaikan pembangunan. Jembatan itu sudah ditargetkan tuntas tahun depan," jelas Suko, kemarin.

Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang, kata dia, telah menegaskan agar Mahkota II tuntas sebelum akhir masa jabatannya. Kontraktor pun diharap melaporkan setiap progres jembatan saban bulan kepada pemkot agar agenda percepatan sesuai jadwal.

BACA JUGA: Adik Kelas Digarap di Kamar Mandi Sekolah hingga Hamil

"Tim kami juga akan berkoordinasi dengan Pemprov Kaltim. Kalau saja APBD murni tidak cukup, maka kami akan berkomunikasi dengan pemprov terkait penyelesaian Jembatan Mahkota II," sebutnya.

Sementara itu, Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak mengaku telah memanggil Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang perihal sejumlah proyek infrastruktur di Kota Tepian. Kata mantan Bupati Kutai Timur itu, Jaang mengeluhkan pembiayaan tiga proyek prioritas yang tengah berprogres, salah satunya Jembatan Mahkota II.  Jembatan yang menghubungkan Kelurahan Simpang Pasir, Palaran dengan Sungai Kapih masih butuh Rp 130,7 miliar.

BACA JUGA: Tak Ganti Duit Selama Pacaran, Guru SMK Dipolisikan Eks Kekasihnya

"Saya baca koran, traveler masih di Tiongkok. Kenapa baru Desember? Seharusnya bisa lebih cepat," ujar Faroek.

Selain itu, flyover (jalan layang) Air Hitam yang baru teranggarkan Rp 17 miliar dan kekurangan Rp 99 miliar serta proyek pengendalian banjir Semani (Sentosa, Remaja, dan Ahmad Yani) jilid II yang diestimasi menelan Rp 120 miliar.

"Harus dilanjutkan. Pembebesan lahannya mesti segera diselesaikan," ujarnya.

Soal itu, Faroek akan membawanya dalam rapat koordinasi bersama Menko Perekonomian dan Gubernur se-Kalimantan pada 15 September mendatang. "Diusulkan masuk MP3EI. Didorong agar proyek itu cepat terwujud," ucap dia.(*/riz/ril/far/k8)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiga Tahanan Polda Banten yang Kabur Ditangkap


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler