jpnn.com, JAKARTA - Menristekdikti Mohamad Nasir mendorong Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri (RS PTN) sebagai salah satu core AHS (Academic Health System) menjadi center of excellence di era disrupsi inovasi. Ini agar value-based healthcare untuk masyarakat bisa cepat tercapai.
"Itu bisa diwujudkan melalui penerapan tiga literasi baru yang meliputi literasi data, teknologi dan manusia (human). Tiga literasi tersebut untuk mendorong transformasi dalam standar kompetensi, standar pendidikan dan kurikulum pendidikan bidang kesehatan," terang Menteri Nasir, Jumat (27/4).
BACA JUGA: Menristekdikti: Tidak Ada Impor Dosen
Melalui penguatan 3 literasi baru dan digitalisasi pada RS PTN, Nasir juga berharap ARSPTN (Asosiasi Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri) bisa menjadi think tank pemerintah dalam mengimplementasikan serta mengevaluasi berbagai kebijakan maupun solusi terkait program pengembangan RS PTN, termasuk dalam AHS.
"Saya pun berharap ARSPTN ini terus bersinergi dengan pemangku kepentingan terkait, khususnya Asosiasi Rumah Sakit Pendidikan Indonesia (ARSPI) yang menaungi seluruh RSP (rumah sakit pemerintah, asosiasi institusi pendidikan, dan organisasi profesi, dalam upaya memerkuat kolaborasi antara RS PTN dengan Fakultas Kedokteran dan fakultas lainnya," bebernya.
BACA JUGA: Menristekdikti Pastikan Anak Korban Teroris Dapat Beasiswa
Dia menambahkan, Kemenristekdikti bersama Kemenkes senantiasa mendukung dan memfasilitasi implementasi program inovatif dari RS PTN dan RSP, dalam upaya mengawal misi peningkatan kualitas pendidikan, penelitian, serta pelayanan kesehatan yang berkelanjutan. (esy/jpnn)
BACA JUGA: Energi Baru Terbarukan Mestinya Disubsidi Pemerintah
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ubah Paradigma, Dikotomi PTS dan PTN Harus Dihilangkan
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad