Pertamina Kenalkan Desa Wisata Binaan & Produk UMKM Unggulan pada Pameran di Belanda

Jumat, 19 Januari 2024 – 11:39 WIB
PT Pertamina (Persero) bersama Kementerian BUMN ikut serta dalam pameran wisata terbesar di Belanda yang berlangsung di Jaarbeurs, Utrecht pada 10-14 Januari 2024 . Foto: Dokumentasi Humas Pertamina

jpnn.com, UTRECHT - PT Pertamina (Persero) bersama Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ikut serta dalam pameran wisata terbesar di Belanda, Vakantiebeurs, yang berlangsung pada Rabu-Minggu, 10-14 Januari 2024 di Jaarbeurs, Utrecht.

Pada pameran tersebut, Pertamina mengenalkan program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL), seperti program Desa Wisata Pertamina dan beberapa produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) unggulan.

BACA JUGA: Pertamina dan Toyota Berkolaborasi, Kembangkan Ekosistem Hidrogen untuk Transportasi

Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan partisipasi Pertamina pada pameran di kawasan Eropa ini bertujuan mengenalkan budaya nusantara, terutama dari binaan Pertamina.

Selain itu, partisipasi pada pameran tersebut merupakan upaya Pertamina memberdayakan banyak kelompok masyarakat untuk pengembangan desa wisata di berbagai wilayah di Indonesia.

BACA JUGA: Apresiasi Kinerja Perwira, Pertamina Drilling Services Indonesia Gelar PDA 2023

Di sisi lain, menunjukkan peran Pertamina dalam mengembangkan energi transisi di dalam negeri.

Program yang dikenalkan di ajang Vakantiebeurs, salah satunya adalah Balai Perekonomian Desa (Balkondes) di Desa Wringinputih dan Desa Karangrejo, binaan Pertamina, keduanya berada di Borobudur, Kabupaten Magelang.

BACA JUGA: Gandeng Cellos, Pertamina Lubricants Hadirkan 4JAN6 BALAP TANGGUH di 6 Kota

"Borobudur sudah dikenal sebagai salah satu destinasi wisata favorit di Indonesia sehingga ini kesempatan kami untuk mengangkat program Pertamina ke komunitas global yang lebih luas,” jelas Fadjar.

Manager Corporate Social Responsibility Pertamina Dian Hapsari Firasati menyampaikan kebanggaannya dapat mendatangkan budaya Indonesia ke ajang internasional ini, termasuk produk-produk UMKM berkualitas dan program pemberdayaan masyarakat.

Program TJSL dan produk UMKM unggulan tersebut, di antaranya Desa Wisata Pertamina Balkondes, Sahabat Disabilitas Pertamina Difablepreneur, Desa Energi Berdikari, Handicraft Ayu Tenan, Handicraft Diby Leather, Handicraft Kuncoro Leather, Omah Wayang, dan lainnya.

Salah satu budaya yang dibawa adalah batik khususnya batik dari Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yang merupakan produk dari komunitas program Desa Wisata.

Tidak hanya sekadar memberikan informasi tentang apa itu batik, tetapi Pertamina juga mengajak pengunjung untuk belajar membatik di booth Pertamina.

"Yang lebih menarik, program membatik ini didukung oleh salah satu komunitas difablepreneur dari Kabupaten Boyolali, dan ini mendapatkan respons positif dari banyak pengunjung,” kata Hapsari.

Salah satu pengunjung dari Belanda bernama Olaf berkesempatan untuk mencoba melukis batik.

Olaf tampak antusias dan bersemangat menghias kain yang telah disediakan.

Menurut Olaf, membatik merupakan sesuatu yang tidak mudah, tetapi hasilnya sangat indah.

”Saya rasa cukup sulit untuk membatik, memerlukan keterampilan khusus, tetapi hasil akhirnya sangat cantik. Jika ada waktu, saya mungkin akan berkunjung ke Boyolali untuk belajar langsung ketika di Indonesia,” tutur Olaf.

Pada kesempatan yang sama, booth Pertamina juga menerima kunjungan dari salah satu pengurus Asosiasi Pengusaha Indonesia (ASPINA) Belanda Mira Sari yang menggeluti usaha perhotelan di Belanda.

Dia menyatakan ketertarikan kepada beberapa produk UMKM binaan Pertamina untuk menjadi salah satu pemasok kebutuhan usaha hotel yang dijalaninya.

”Menurut saya produk-produk yang ada di booth ini sangat bagus dan akan diminati di Belanda, seperti produk handicraft berupa gelang dari Ayu Tenan dan gantungan kunci kulit Diby Leather," terang Mira.

Selain itu, Mira juga punya kebutuhan sprei dengan motif batik yang mungkin bisa dipenuhi oleh kelompok batik difabel di Boyolali.

Kegiatan TJSL Pertamina merupakan upaya dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya pada poin 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) serta prinsip Environment, Social, Governance (ESG).

Pertamina sebagai pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian SDGs.

Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan ESG di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler