Dosa Hanung Bramantyo di Film Jomblo

Minggu, 01 Oktober 2017 – 11:49 WIB
Hanung Bramantyo. Foto dok JPG/JPNN.com

jpnn.com - Sebelas tahun lalu, Jomblo yang dibuat Hanung Bramantyo sukses di pasaran. Namun, dia sadar ada sesuatu yang salah.

Hanung merasa harus membuat ulang film yang didaptasi dari novel karya Adhitya Mulya tersebut.

BACA JUGA: Sudah 91 Ribu Orang Diteror Pengabdi Setan

’’Di Jomblo pertama (2006), saya merasa berdosa,’’ ujarnya mengawali cerita saat dijumpai di XXI Kemang Village, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, dini hari kemarin (30/9) setelah gala premiere film Jomblo.

Film Jomblo pertama dibintangi Ringgo Agus Rahman (Agus), Christian Sugiono (Doni), Dennis Adhiswara (Bimo), dan Rizky Hanggono (Olip).

BACA JUGA: Hamil Anak Keempat, Zaskia Adya Mecca Muntah Darah

Di bagian akhir, dikisahkan Agus dan Doni bahagia dengan perempuan idaman masing-masing. Selanjutnya, Bimo dan Olip tetap menjadi jomblo ngenes.

Bagi Hanung, bagian itulah yang dirasanya salah. ’’Saya merasa dosa besar ketika membuat Jomblo pertama. Ada value dari alam bawah sadar saya. Saya mengamini orang yang berselingkuh dan mengamini orang yang playboy,’’ sambung Hanung.

BACA JUGA: Film Indonesia Ini Disebut Melahirkan Genre Satay Western

Berangkat dari kegelisahan tersebut, Hanung dan Adhitya Mulya yang kali ini menjadi konsultan komedi meramu kembali kisah Jomblo yang dulu.

Ditulis kembali skenarionya oleh Ifan Adriansyah, ketiganya membuat cerita yang berbeda. Tentu saja dengan cara yang menurut mereka lebih menarik dengan bumbu-bumbu segala hal yang hit di era milenial saat ini.

Bukan hanya tentang empat jomblo yang mengejar cewek idamannya, film hasil kerja sama Falcon Pictures dan Dapur Film itu juga membahas masalah yang lebih kompleks.

Yang sangat membedakan adalah kemunculan berbagai adegan yang berkaitan dengan media sosial.

Film tersebut berdurasi 110 menit. Selain perjuangan mendapatkan cinta, unsur-unsur lain yang berkaitan dengan hidup dan toleransi ikut disinggung.

Ditambah lagi, ada beberapa plot twist tak terduga dan kejutan yang dimasukkan sehingga membuatnya semakin menarik.

Masih dalam rangka penebusan dosa, Jomblo milenial itu lebih menyoroti kekuatan perempuan, khususnya dalam sebuah hubungan. Hanung menggambarkan bahwa perempuan dapat menentukan sikap dan tidak dapat disepelekan.

’’Itulah mengapa akhirnya saya ingin me-reboot. Ada sesuatu yang harus saya tebus,’’ kata sutradara yang juga penggemar berat novel Jomblo buatan Adhitya Mulya tersebut.

Namun, Hanung tidak serta-merta menghapus semua bagian dari film pertama. Fokus cerita masih ada pada empat sekawan jomblo dengan pemeran berbeda. Yakni, Agus (Ge Pamungkas), Olip (Deva Mahenra), Bimo (Arie Kriting) dan Doni (Richard Kyle). Juga ada tiga perempuan cantik yang menjadi idaman.

Yakni, Asri (Aurelie Moeremans), Lani (Indah Permatasari), dan Rita (Natasha Rizki). Empat sekawan yang berstatus jomblo itu memiliki masalah yang rumit ketika akan memiliki kekasih dan menimbulkan persaingan.

Selain itu, ada adegan yang hampir mirip. Kalau masih ingat, dalam scene Jomblo (2006), ada bagian Agus (Ringgo) yang memasuki ruang kelas dengan menggunakan kostum ayam untuk menyatakan cintanya kepada Lani.

Kali ini ada adegan serupa, tapi tak sama. Agus menggunakan cara yang sama untuk menyatakan cinta kepada Lani, tapi dengan kostum berbeda.

Dari film-film komedi yang dibuat Hanung sebelumnya, sutradara asal Jogjakarta tersebut merasa kekhasan dalam film komedinya lebih banyak yang menertawakan diri sendiri.

Mulai film Get Married (2007), Hijab (2015), hingga Talak 3 (2016). Setelah mengamati respons penonton, Hanung sadar bahwa penonton ternyata lebih suka jika menertawakan orang lain.

’’Tapi, di situ kemudian saya mencoba untuk memberikan keseimbangan. Komedi yang menertawakan orang lain saya buat, komedi yang menertawakan diri sendiri juga tetap ada. Silakan penonton memilih hidangan itu,’’ jelasnya.

Bagi Arie Kriting, bermain di Jomblo adalah kebahagiaan. Dia dulu menonton Jomblo (2006). Setelah ikut terlibat di film Jomblo (2017), dia merasakan film Jomblo yang baru lebih segar dan sangat bagus.

’’Yang dulu juga bagus, tapi yang ini lebih bagus. Banyak pesan-pesan tersiratnya dan membicarakan Indonesia. Itu yang buat saya sangat bahagia,’’ katanya. (glo/c22/ayi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hanung: Dulu Jomblo Hina, Sekarang Kebanggaan


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler