Film Indonesia Ini Disebut Melahirkan Genre Satay Western

Selasa, 26 September 2017 – 15:38 WIB
Jumpa pers Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak di Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Senin (25/9). (Dedi Yondra/JawaPos.com)

jpnn.com - Selama beberapa bulan, film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak sudah jalan-jalan mengikuti festival di berbagai negara. Akhirnya, film besutan Mouly Surya itu mendapat kepastian jadwal rilis di Indonesia.

Film tentang kemandirian seorang perempuan Sumba, NTT, tersebut bakal tayang pada 16 November.

BACA JUGA: Hanung: Dulu Jomblo Hina, Sekarang Kebanggaan

Mouly jelas senang karena film itu mendapat sambutan baik dari bioskop tanah air. Apalagi, Marlina sudah menuai banyak pujian di luar negeri.

Variety bahkan menyebut film itu telah mencetuskan genre baru yang bernama satay western. Penyebabnya, menurut Mouly, Marlina dianggap telah menjadi perintis film koboi dari Indonesia.

BACA JUGA: Remake Jomblo, Hanung Haramkan Pemain Nonton Versi Original

”Film koboi kan berasal dari Amerika. Nah, saat orang Italia membuat film koboi, genre film itu disebut spaghetti western, sesuai dengan makanan paling terkenal,” jelas Mouly ketika ditemui di CGV Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Senin (25/9).

”Nah, satay western ini pun sama. Diambil dari makanan khas Indonesia, sate,” lanjut dia, lantas tertawa.

BACA JUGA: Ini Alasan Joko Anwar Rombak Habis Cerita Pengabdi Setan

Untuk penayangan di Indonesia, akan disiapkan 50 sampai 70 layar. Sejauh ini, distribusinya dipusatkan di Jawa. Sementara distribusi di daerah lain lebih sedikit, termasuk Sumba yang menjadi setting film.

”Kami ingin memfasilitasi yang di Sumba untuk nonton bareng,” kata Fauzan Zidni, produser.

Marlina, yang dibintangi Marsha Timothy, diputar perdana di Festival Film Cannes. Lalu mengikuti New Zealand International Film Festival, Melbourne Film Festival, dan terakhir Toronto International Film Festival pada awal bulan ini.

Tidak hanya mendapat kepastian tayang di Indonesia, Marlina juga bakal diputar secara komersial di beberapa negara lain.

”Beberapa teritori (negara, Red) sudah sepakat untuk menayangkan Marlina. Ada 18 teritori,” ungkap Rama Adi selaku co-producer.

Dia belum memerinci negara mana saja yang berminat memutar Marlina. Daftar itu, berikut jadwalnya, akan dia dapat Oktober mendatang. ”Yang jelas, di AS dan Kanada akan tayang awal 2018. Lalu, ada beberapa negara Eropa,” imbuh Fauzan.

Film yang diproduksi Cinesurya dan Kaninga Pictures (Indonesia) itu bekerja sama dengan beberapa mitra internasional seperti Sasha & Co Production (Prancis), Astro Shaw (Malaysia), HOOQ Originals (Singapura), dan Purin Pictures (Thailand).

Mereka bekerja sama dengan beberapa distributor besar seperti Asian Shadow, Northern Banner (Kanada), Kim Stim, dan Icarus Films (AS).

Bagi pelaku industri film, pengalaman di Cannes dan Toronto tidak bisa dilupakan. Termasuk buat Marsha. Dia memberi pujian buat Mouly.

”Aplaus yang sangat besar untuk Mouly karena ini sangat priceless,” ucapnya.

”Tapi, sekarang yang sangat dinanti adalah Marlina dapat tayang di Indonesia. Harapannya, semoga bisa diterima dan menghibur,” lanjut istri Vino G. Bastian tersebut. (glo/c11/na)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Remake Pengabdi Setan Sukses Lampaui Kengerian Versi Aslinya


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler