Dosen ATVI Suradi Berikan Pelatihan Jurnalistik di SMA Plus PGRI Cibinong

Senin, 26 Februari 2024 – 11:11 WIB
Dosen Akademi Televisi Indonesia (ATVI) Suradi, M.Si berfoto bersama para siswa di SMA Plus PGRI Cibinong, Bogor, seusai memberikan pelatihan jurnalistik, akhir pekan ini. Foto: Dok. Humas ATVI

jpnn.com, JAKARTA - Dosen Akademi Televisi Indonesia (ATVI) Suradi, M.Si memberikan pelatihan jurnalistik kepada para siswa di SMA Plus PGRI Cibinong, Bogor, akhir pekan ini.

Menurut Suradi, perkembangan teknologi informasi yang ditandai makin tingginya pengaruh artifisial intelijen (AI) menjadi tantangan tersendiri sekaligus peluang bagi jurnalis dalam menjalankan tugas dan profesinya mengabarkan informasi dan berita secara lengkap dan akurat.

BACA JUGA: Pandawa Ganjar Adakan Pelatihan Jurnalistik untuk Pemuda & Pemudi Kalimantan

Oleh karena itu, berita harus ramah pembaca dalam arti, tetap memberikan informasi terkini yang akurat, valid, dan mencerahkan.

“Kuasai teknologi informasi dan melakukan transformasi menyeluruh di semua lini, termasuk penggunaan AI atau kecerdasan buatan. Jika ini tidak dilakukan, jurnalis akan mengalami kesulitan dan kalah bersaing dengan yang lain,” ujar Suradi.

BACA JUGA: Ganjar Milenial Gelar Pelatihan Jurnalistik untuk Cetak Citizen Journalism Cerdas

Acara ini juga sekaligus mengenalkan kampus ATVI kepada siswa untuk masuk dalam industri media digital yang sangat dinamis.

Menurut Suradi yang juga praktisi media dan telah 30 tahun bekerja sebagai jurnalis ini, perkembangan teknologi informasi ditambah makin tingginya kebutuhan AI,  pola kerja berubah, sikap, dan  kecepatan serta ketepatan dalam menyempaikan berita.

BACA JUGA: Cegah Penyebaran Hoaks, SDG Gelar Pelatihan Jurnalistik di NTB

“Belum lagi pesaing jurnalis adalah media sosial yang berlomba mengabarkan berbagai informasi dan peristiwa. Jurnalis kini bersaing ketat dengan media sosial. Jurnalis harus menjadikan medsosn sumber berita alternatif, minimal membaca situasi perkembangan di masyarakat untuk ditindaklanjuti dalam reportase,” kata Suradi.

Pelatihan yang dikemas dalam kegiatan bernama “Studentday Jurnalistik” sebanyak 45 siswa-siswi Kelas X-XI  SMA Plus PGRI Cibinong mengikuti dengan serius dan aktif dalam sesi diskusi pelatihan bertema “Tantangan Pers Era Smart Society 5.0  Profesi Jurnalis  di Era Smart Society 5.0 dan Literasi Media Digital Media Massa Tantangan Pers, Khususnya Jurnalis”.

Dalam kegiatan ini para siswa didampingi Pembina Studentday Jurnalistik SMA Plus PGRI Cibinong Dian Adesti dan juga guru pembina Ibu Wirya Aini.

Setelah acara pelatihan selesai pun, peserta masih bersemangat untuk menanyakan berbagai hal terkait dengan perkembangan teknologi informasi yang amat berpengaruh pad acara kerja jurnalis.

Peran dan Tantangan Jurnalsi di Era 5.0

Pembina Studentday Jurnalistik SMA Plus PGRI Cibinong Dian Adesti menjelaskan diskusi ini diikuti oleh seluruh siswa yang tergabung di Kelas Jurnalistik dan digelar untuk mengenal seperti peran dan tantangan jurnalis era Society 5.0 yang dihadapkan pada perkembangan teknologi yang supercepat.

Menurut Dian, jurnalis media massa ke depan menghadapi tantangan yang berat. Di tengah berbagai kemudahan yang ditawarkan teknologi, dan melimpahnya informasi.

Di sisi lain, jurnalis di media massa juga harus tetap mampu menyajikan informasi yang berkualitas, menjadi pembeda di antara menjamurnya berbagai platform sosial media.

Sebab, diskusi jurnalistik dengan mengundang praktisi seperti ini menjadi salah satu hal yang bisa meningkatkan wawasan siswa.

“Saya berharap siswa dapat terbuka wawasan mengenai tantangan dan peluang profesi jurnalis di era digital supaya menjadi jurnalis yang memiliki kredibilitas dan selalu bersemangat untuk terus memberikan informasi positif kepada masyarakat,” ujar Dian.

Hal senada juga disampaikan Salma Nurhaliza, siswi kelas XI SMA Plus PGRI Cibinong.

Salma mengaku mandapat banyak manfaat dari kegiatan seperti ini.

“Seru banget, ternyata banyak banget ilmu yang baru saya tahu lewat diskusi tersebut. Misalnya, tentang strategi atau kiat-kiat agar eksistensi dari peran jurnalis tidak hilang tergantikan sama zaman yang makin modern,” ujar Salma.

Menurut Salma, kegiatan seperti ini juga melatih untuk berpikir kritis dalam menyampaikan argumen selama diskusi.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler