Dosen Dibunuh Mahasiswa, Kampus UMSU Rusuh Dor! Dor! Dor!

Selasa, 03 Mei 2016 – 07:28 WIB
Evakuasi yang dilakukan kepolisian terhadap mahasiswa pelaku pembunuhan dosen di kampus UMSU berakhir bentrok dengan mahasiswa yang berusaha menolak evakuasi, Senin (2/5). Foto: DANIL SIREGAR/SUMUT POS

jpnn.com - MEDAN – Usai membunuh dosennya, Roy Mando Sah Siregar yang merupakan mahasiswa Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Medan, langsung sembunyi di toilet lantai I gedung Fakultas Ekonomi.

Upaya polisi untuk mengamankan pembunuh dosen UMSU Dra Hj Nuraini Lubis (63) itu  tidak berlangsung lancar. Ratusan Mahasiswa menghalangi Polisi mengambil pelaku. Oleh karena itu, terjadi ketegangan dan adu mulut antara mahasiwa dan polisi, sehingga polisi memilih mundur. 

BACA JUGA: Usut Tuntas Pemasok Sabu di Sel Polres Ternate

Namun sekitar 1 jam kemudian, sejumlah polisi bersepeda motor jenis trail, datang ke gedung Fakultas Ekonomi UMSU. Namun, kedatangan itu membuat situasi semakin memanas. Saling dorong bahkan baku hamtam pun, tak terhindarkan.

"Keluar kalian, keluar sana. Biar tenang situasinya. Ini sudah ranah hukum, " ujar Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Aldi Subartono kepada mahasiswa yang menghadang.

BACA JUGA: Ibu Dosen Dibunuh Mahasiswanya saat Hendak Berwudu

Kemudian, tak lama berselang, Kapolresta Medan, Komisaris Besar Mardiaz Kusin Dwihananto turun langsung dan berusaha mengevakuasi pelaku Roymando Sah Siregar. Namun, saat Mardiaz masuk ke Fakultas Ekonomi suasana semakin ricuh. 

Ratusan mahasiswa UMSU berteriak meminta polisi meninggalkan kampus karena dianggap sudah menyalahi aturan karena masuk ke kampus. Meski mahasiswa berteriak, Mardiaz bersikukuh akan memboyong pelaku.

BACA JUGA: Pasangan Pembobol Brankas Telkomsel Terancam Bui 7 Tahun

Namun hal itu dihalangi ratusan mahasiswa hingga akhirnya Mardiaz berulang kali memuntahkan pelurunya ke udara.

Saat Mardiaz keluar dari gedung Fakultas Ekonomi UMSU, ia dilempari botol air mineral serta kayu-kayu bekas. Ia pun berusaha menghindar. Situasi kian memanas sehingga puluhan personel Satuan Sabhara Polresta Medan lalu menembakkan gas air mata ke dalam kampus.

Akibatnya, banyak mahasiswa hingga wartawan yang meliput di lokasi itu berlarian karena tak tahan terkena gas air mata. Namun mahasiswa tak tinggal diam. Mereka membalas dengan pelempari petugas polisi. 

Karena polisi menembakkan gas air mata, ratusan mahasiswa melakukan perlawanan. Mereka kemudian melempari petugas dengan benda-benda yang ada di sekitarnya.

Meski Polisi mulai bersikap tegas, namun mahasiswa tidak mundur. Bahkan para mahasiswa itu semakin berani. Terlebih, mereka membakar semangat mahasiwa lainnya, sehingga bentrok kembali pecah. Akibatnya, sejumlah fasilitas di gedung Fakultas Ekonomi, di antaranya kaca pada Majalah Dinding (Mading) pecah dan melukai beberapa orang. (ain/ris/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ditinggal Megawati, Bocah 3 Tahun Tewas di Tangan Calon Ayah Tiri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler