JAKARTA - Kampus Universitas Indonesia (UI) masih bergolak, pasca rencana rektor kampus itu memberi gelar doktor honoris causa kepada Raja Arab SaudiDesakan agar rektor diganti, kian santer saja
BACA JUGA: Nuh Pertemukan Rektor UI dan MWA
Puluhan mahasiswa, dosen, dan karyawan UI menggelar aksi damaiSebelumnya, ancaman mogok ini sudah disuarakan sejak Senin lalu (12/9) oleh BEM UI
BACA JUGA: Disiapkan Beasiswa untuk 50 Ribu Siswa SMP Terbuka
Ketua BEM UI Maman Abdurrahman menuturkan, ancaman mogok ini adalah bentuk solidaritas civitas akademika UI terhadap menurunnya sistem tata kelola kampusEffendi Ghazali, dosen FISIP UI dalam aksi mengatakan, rencana mogok belajar yang digelindingkan BEM UI mendapatkan respon balik dari mahasiswa
BACA JUGA: 32 SMP Terbuka Unjuk Kemampuan
Dia lantas merinci, kemarin pemogokan belajar di Fakultas Kedokteran (FK) mencapai 100 persen, selanjutnya di Fakultas Ekonomi (FE) sekitar 80 persen"Di fakultas lainnya, terserah kesepakatan mahasiswa dan dosen," tandas pria yang kerap muncul di TV sebagai pakar komunikasi politik itu di Jakarta, Selasa (13/9).Effendi menegaskan, ia dan dosen FISIP UI lainnya yaitu Thamrin Amal Tomagola ikut dalam gerbong mogok belajar tersebutDia mengatakan, aksi mogok belajar itu diambil setelah mendapatkan persetujuan dengan mahasiswa yang akan ia ajar"Mahasiswa tetap mengisi absen ke asisten (dosen, red)Tapi saya tidak mengisi absen, supaya tidak makan gaji dari uang rektorat yang diatur seenaknya," tutur Effendi.
Sebelumnya, pada Senin lalu sejumlah mahasiswa, dosen, dan anggota Majelis Wali Amanah (MWA) UI membeber aib tata kelola pihak rektorat UIDi antara yang dibongkar saat itu adalah, tudingan jika pakan hewan piaraan di rumah dinas rektor UI Gumilar Rusliwa Somantri di Rawamangun diambil dari uang SPPHewan piaraan itu di antaranya adalah anjing, ular, ikan, burung, dan ayamTidak tanggung-tanggung, besarannya mencapai Rp 1,5 juta lebih.
Menanggpi aksi mogok belajar itu, Mendiknas Mohammad Nuh meminta supaya dihentikan"Sudahlah tidak perlu demonstrasi, mogok kuliah, dan mogok mengajar," ujar menteri asal Surabaya ituCara-cara seperti itu, kata dia, malah bisa membuat keadaan semakin runyam.
Nuh menghimbau, seluruh civitas akademika kampus yang lekat dengan jaket kuning itu tidak mengorbankan kegiatan akademik untuk persoalan yang bisa diselesaikan dengan baik.
Terkait meruncingnya perseteruan antara rektorat dan MWA, hingga menuntut percepatan pemilihan rektor baru, Nuh mengatakan bakal mengundang pihak-pihak yang terkati"Nanti malam (tadi malam, red) baru saya bertemua dengan semua pihak," katanyaDalam pertemuan itu, Nuh mengajak semua pihak untuk berpikir bareng memecahkan persoalan di UINuh mengatakan, jika pihak internal tidak mampu memecahkan persoalan, Kemendiknas siap menjembatani.(wan/kum)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Segera Dibangun Sekolah Khusus Pemenang Olimpiade
Redaktur : Tim Redaksi