JAKARTA--Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) menggelar Lomba Motivasi Belajar Mandiri (Lomojari) bidang Akademik Siswa SMP Terbuka Tingkat Nasional ke XVI/2011Kegiatan yang dimulai pada 12 - 16 September 2011 ini diikuti oleh 32 SMP Terbuka dari 32 provinsi di Indonesia.
Sekretaris Jenderal Direktorat Pendidikan Dasar Kemdiknas, Bambang Indriyanto mengatakan, para peserta akan diujikan 11 mata pelajaran
BACA JUGA: Segera Dibangun Sekolah Khusus Pemenang Olimpiade
Yakni matematika, biologi, fisika, pendidikan kewarganegaraan (PKN), pendidikan jasmani dan kesehatan (Penjaskes), bahasa inggris, bahasa Indonesia, sejarah, geografi, ekonomi, kesenian dan budaya."Sebelum mencapai tingkat nasional, para peserta mengikuti babak penyisihan dari tingkat kabupaten dan provinsi
BACA JUGA: 20 Bupati/Walikota Kuliah di Harvard
Para peserta terdiri dari lima anggota, yaitu tiga peserta SMP Terbuka dan dua guru pendamping, " ungkap Bambang ketika ditemui usai acara pembukaan Lomojari di Gedung Kemdiknas, Jakarta, Senin (12/9).Bambang menjelaskan, kegiatan ini diharapkan mampu menunjukkan kepada masyarakat bahwa belajar mandiri mampu menampilkan siswa berprestasi secara akademik
Bambang menerangkan, saat ini SMP Terbuka yang beroperasi berjumlah 2.111 sekolah dan memiliki 7.417 lokasi TKB dengan 248.432 siswa secara keseluruhan
BACA JUGA: Akreditasi Butuh Dukungan Sekolah dan Pemda
"Mereka dilayani oleh 26.248 guru bina di sekolah induk dan 15.221 guru pamong yang mendampingi dalam pembelajaran siswa sehari-hari di TKB," ujarnya.Selama lima tahun masa percepatan penuntasan program Wajib Belajar (Wajar) 9 tahun dari 2003 - 2008 yang lalu, SMP Terbuka telah menampung rata-rata sekitar 50 ribu anak usia 13 - 15 tahun setiap tahun
"Jika nantinya ada penambahan daya tampung, tentunya akan mengoptimalkan daya tampung SMP Terbuka pada TKB yang telah adaNamun apabila sangat diperlukan, pemerintah tidak menutup kemungkinan untuk mendirikan SMP Terbuka baru yang disertai dengan verifikasi dan studi kelayakan," tuturnya(Cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jam Mengajar Ditambah, Guru Berpotensi Stres
Redaktur : Tim Redaksi