Salah satu universitas terbesar di Australia University of Queensland (UQ) membela diri atas kritik mengenai cara mereka menanangani kasus pelecehan seksual yang melibatkan salah seorang dosen senior di sana.
Dosen tersebut sekarang telah mengundurkan diri yang dituduh melakukan penganiayaan seksual terhadap seorang dosen lainnya.
BACA JUGA: 10 Ton Kotoran Burung Merpati Diatas Kubah Stasiun Flinders Street
UQ tidak menyebut nama kedua dosen tersebut, namun mengatakan seorang profesor senior mengundurkan diri minggu lalu sehari sebelum dia harus memberikan reaksi resmi bahwa dia melakukan penganiayaan seksual dalam studi lapangan di tahun 2017.
Universitas yang berada di kota Brisbane tersebut mengatakan tidak ada mahasiswa yang terlibat.
BACA JUGA: Bayi Lahir Caesar Lebih Rentan Komplikasi Kesehatan
Dalam pernyataannya, Rektor UQ Peter Hoj mengatakan profesor tersebut sudah diberhentikan sementara sehari setelah adanya laporan.
Namun universitas tidak bisa melakukan apapun karena dosen senior itu kemudian mengundurkan diri, sehingga universitas tidak memiliki hak untuk menerapkan sanksi apapun.
BACA JUGA: Enam Kasus Campak Baru di Melbourne
Pernyataan itu mengatakan juga bahwa UQ tidak akan mentolerir tindak apapun yang melanggar hak individu atau bertentangan dengan nilai yang dianut universitas.
Professor Hoj mengatakan UQ memberikan dukungan kepada pelapor dann kesejahteraan dan hak privasi pelapor menjadi perhatian utama universitas tersebut.
"Saya menghargai keberaniannya untuk melaporkan apa yang terjadi."
Professor Hoj menambahkan bahwa dengan UQ memiliki komunitas berjumlah sekitar 60 ribu orang, masalah seperti ini bisa terjadi juga di kampus.
Untuk melindungi hak privasi pelapor, UQ tidak akan memberikan rincian apapun mengenai apa yang sebenarnya terjadi.
Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lulusan Sekolah Australia Makin Sulit Cari Kerja