Dosen USBRJ Tewas Tabrakan Saat Jalan-Jalan di Thailand

Senin, 05 Februari 2018 – 03:39 WIB
Mayat. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, BANDARLAMPUNG - Salah satu dosen Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai (USBRJ), Nuning Apriliana Sari, meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan lalu lintas di Thailand.

Seperti dilansir Radar Lampung (Jawa Pos Group), papan bunga dan ucapan belasungkawa memadati sekitar rumah duka di Jl. Pagar Alam Gang Putra, Langkapura, Bandarlampung.

BACA JUGA: Polisi Gagalkan Pengiriman 2 kg Sabu-Sabu ke Jakarta

Sejumlah pelayat yang merupakan teman dan kerabat dekat almarhumah terus berdatangan ke rumah duka untuk menyampaikan dukacita.

Kepergian Nuning ini memang sangat mengejutkan banyak pihak. Bukan hanya pihak keluarga, tetapi juga civitas akademika USBRJ.

BACA JUGA: Dibujuk dengan Uang Rp 75 Ribu, Mahkota Bunga pun Ternodai

Menurut Octiawan Basri, kakak sulung almarhumah, Nuning sebelumnya melakukan perjalanan bersama rekannya Nina Maryanti menuju Thailand pada Rabu (31/1).

Namun pada Kamis (1/2) malam, Nuning dikabarkan mengalami kecelakaan di daerah Amphoe Cha Am, Phetchaburi, Thailand. Pihak keluarga mengaku baru mendapatkan kabar kecelakaan tersebut pada Jumat (2/2) siang.

BACA JUGA: Jokowi Bagikan 3.500 Sertifikat Tanah untuk Warga Lampung

Jenazah putri bungsu mantan Dekan Fisipol USBRJ Hasan Basri ini langsung diterbangkan dari Thailand menuju Jakarta Minggu (4/2).

’’Saat ini keluarga masih fokus untuk pemulangan jenazah dari Thailand ke Jakarta. Perkiraan (jenazah, Red) baru sampai di Lampung jam 12–1 malam nanti (tadi malam),” tutur Iwan –sapaan akrab Octiawan Basri.

Saat kecelakaan tersebut, Nuning tengah mengendarai sepeda motor bersama temannya, Nina Maryanti. Di tengah perjalanan, motor sewaan yang dikemudikannya bertabrakan dengan sebuah mobil besar. Nuning mengalami luka parah dan meninggal dunia. Sementara rekannya Nina mengalami luka berat dan patah kaki.

Disinggung tentang kronologis kecelakaan, Iwan mengaku belum mendapat laporan lebih rinci dari pihak kepolisian maupun kedutaan.

’’Kami hanya dikabari pihak kedutaan yang ada di Thailand bahwa dia (Nuning, Red) kecelakaan. Terkait kronologisnya masih menunggu hasil penyelidikan di lokasi dan cek rekaman CCTV dari tempat kejadian,” ungkapnya.

Iwan mengaku tidak memiliki firasat apa pun terkait kejadian yang menimpa sang adik. Dia mengatakan tidak sempat bertemu dengan Nuning saat berangkat ke Thailand. Namun dari cerita pihak keluarga, dosen Fakultas Teknik USBRJ ini tidak menunjukkan gelagat aneh. Dia tetap melakukan aktivitas seperti biasa.

’’Kalau saya tidak ada firasat apa-apa. Memang tahu dia mau berangkat ke Thailand, tetapi nggak sempat ketemu paginya karena saya harus berangkat kerja. Tetapi pagi-pagi seperti biasa dia suka ngumpulin pakaian kotor untuk dicuci. Kemudian beres-beres rumah,” terangnya.

Diketahui, Nuning saat ini sedang menempuh pendidikan untuk meraih gelar magister teknik di Univeristas Lampung (Unila). Iwan mengatakan, Nuning seharusnya diwisuda pada Januari lalu. Namun, prosesi itu tertunda lantaran masih ada penelitian tugas akhir yang belum selesai.

’’Saya memang dengar dia (Nuning, Red) mau ke Thailand. Tetapi untuk apanya, saya tidak tahu pasti. Hanya, dia bilang ada penelitian untuk tugas akhir yang belum selesai. Jadi pergi kemarin sepertinya masih ada kaitannya deengan tugas akhir itu,” tuturnya.

Jika tidak ada hambatan, sambung Iwan, jenazah Nuning dimakamkan pagi ini di Negeribatin, Waykanan. ’’Kalau tidak ada hambatan, secepatnya kita bawa ke Waykanan untuk dimakamkan,” katanya. (ega/c1/fik)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anggota Densus Tewas Akibat Tabrak Pikap di Lenteng Agung


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler