Dot Meracuni Anak

Senin, 04 April 2011 – 09:19 WIB

SEBAGIAN orang tua berpendapat, dot alias empeng merupakan suatu keharusan untuk dimiliki jika mempunyai seorang bayiKebutuhan dot sama halnya dengan keharusan mengganti atau membersihkan popok

BACA JUGA: Beras Berjamur Sebabkan Kanker Hati

Namun, tahukah Anda bila dot ternyata tidak cukup aman bagi si bayi?

Dot mini ini memang mujarab untuk menenangkan si kecil
Orang tua pun menjadi lebih santai dan tak perlu banyak buang waktu untuk menenangkan anaknya yang sedang rewel

BACA JUGA: Setahun, 61 Ribu Penderita TB Meninggal

Cukup dengan memasangkan empeng, si kecil pun langsung anteng (diam).  "Pada dasarnya, bayi memang punya naluri untuk mengisap sesuatu," kata spesialis anak dr
Mustarim, Sp.A

BACA JUGA: Olahraga Kurangi Resiko Amnesia



Naluri mengisap pada bayi adalah demi mendapatkan suatu kenikmatan dan kenyamanan, suatu hal yang sudah pasti dia dapat saat mengisap puting susu ibunyaBentuk empeng yang memang mirip puting susu sengaja dirancang untuk memenuhi kebutuhan alamiah tadiNamun, jangan jadikan empeng sebagai alat penenang ketika anak rewelSebab, penggunaan empeng lebih banyak buruknya ketimbang baiknya. 

Bagi pria murah senyum ini, pemakaian empeng ibarat mengonsumsi rokok karena menimbulkan ketergantungan"Ibaratnya empeng itu sama dengan rokok bagi bayi, kita meracuni anak kita sendiriMemberinya kuman,  membuat giginya tak bagus, bahkan bikin anak tak pede," ujar Mustarim.

Salah satu alasan pemakaian empeng ditentang oleh sebagian profesional di bidang kedokteran adalah karena masalah kebersihannya"Empeng tidak dapat dijamin kebersihannyaSering empeng yang jatuh ke lantai dipungut, lalu dimasukkan lagiItu berarti memindahkan kuman langsung ke dalam mulutIni berbahaya,"jelas Mustarim.

Gaung kontra yang lebih keras datang dari segi kesehatan gigi dan mulut"Empeng bisa memengaruhi lengkung rahang anakKetika anak sudah tumbuh gigi, adakalanya dia suka menggigit atau menarik empeng tersebut dengan giginyaMungkin karena gemasTetapi, tekanan yang timbul dari gerakan ini bisa memengaruhi bentuk rahang dan gigi," jelasnya

Meski tidak sekeras jari, empeng juga bisa menyebabkan gigi tonggos (menonjol ke depan) jika durasi dan frekuensi penggunaannya sudah berlebihanSemakin sering empeng digunakan, maka kemungkinan mengalami gigi tonggos akan semakin besar

Penggunaan empeng hingga lebih dari usia dua tahun juga bisa memperparah kondisi tersebutMengapa" Karena saat mengisap empeng, rahang atas secara refleks akan maju ke depanSementara rahang bawah bergerak ke arah sebaliknya atau terdorong masuk ke mulutPerubahan posisi gigi juga besar kemungkinannya terjadi jika anak mengempeng.

Sementara itu, menurut Patricia Hamaguchi, penulis Childhood, Speech, Language, and Listening Problems: What Every Parent Should Know, kebiasaan mengisap empeng juga bisa menimbulkan masalah bahasa dan pengucapan kataHal lain yang ditakutkan adalah kegiatan mengisap empeng ini akan terus melekat, bahkan hingga anak memasuki usia sekolahTentunya ini akan menjadi lebih sulit dihentikan jika sudah menjadi kebiasaan

Banyak dampak kesehatan yang timbul pada anak dengan  kebiasaan mengempengDari badan kurus sampai diare"Anak yang menggunakan empeng itu sering diare dan juga kurus karena kurangnya asupan gizi,"paparnya.

 Apalagi kalau ibu sering mengabaikan masalah iniBagi mereka, yang penting anak diam, hingga jam makan terlewatkan"Lebih baik cepat hentikan penggunaannya, karena banyak dampak buruknya saja," tandas Mustarim(jpnn/c1/fik)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Aroma Unik Penghilang Stres


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler