jpnn.com, JAKARTA - Dow Indonesia menyatakan telah melakukan penyelidikan internal secara menyeluruh untuk membantu Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dalam menelusuri kandungan Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) dengan kadar tinggi dalam obat sirop.
Presiden Direktur Dow Indonesia Riswan Sipayung mengatakan penyelidikan itu dilakukan dengan menganalisis secara terperinci dan dokumen-dokumen terkait yang dibutuhkan oleh BPOM.
BACA JUGA: Pimpinan DPR Minta Komisi IX Kawal Proses Penegakan Hukum Obat Sirop
"Kami telah menyerahkan kepada BPOM. Selain itu kami tidak menemukan nama perusahaan yang disebutkan oleh BPOM dalam daftar pelanggan kami," ungkap Riswan dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (1/11).
Riswan memastikan bahwa Propilen Glikol (PG USP) yang dipasok oleh Dow dalam bentuk tersegel tidak mengandung EG dan DEG.
BACA JUGA: Pakar Hukum Dorong Polisi Pidanakan BPOM Jika Lalai Awasi Obat Sirop Berbahaya
"Kami berkomitmen untuk sepenuhnya mendukung dan bekerja sama dengan BPOM, serta siap untuk melakukan semua tes yang dibutuhkan terhadap produk-produk kami," kata Riswan.
Dow senantiasa mematuhi semua peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di manapun beroperasi, termasuk Indonesia.
BACA JUGA: Jokowi Perintahkan Menkes Gratiskan Biaya Pengobatan Pasien Obat Sirop Berbahaya
Riswan juga memastikan akan mendukung upaya pemerintah untuk menjaga keselamatan dan kesehatan masyarakat.
Dow Indonesia sebagai perusahaan materials science juga memiliki komitmen untuk selalu menjaga kualitas dan memastikan keamanan produk.
"Oleh karena itu, produk-produk kami digunakan di seluruh dunia karena telah dipastikan kualitas dan kepatuhannya untuk formulasi obat, dan telah melewati serangkaian tes untuk memenuhi persyaratan peraturan yang berlaku," tegas Riswan.
BPOM dalam rilisnya pada Senin (31/10) menyampaikan telah menemukan sejumlah drum dari perusahaan farmasi dan setelah diuji memiliki Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) dengan kadar tinggi.
Bahan baku obat sirop yang diduga menyebabkan penyakit gagal ginjal akut pada anak diduga berasal dari Thailand.
Menurut Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Penny K. Lukito, bahan baku Propilen Glikol (PG) yang ditemukan pada produk obat sirop di Indonesia didatangkan perusahaan multinasional Dow Chemical Thailand Ltd.
"Produsennya adalah Dow Chemical yang di Thailand. Jalurnya dari Thailand," ujar Penny dalam konferensi pers yang digelar di Serang, Banten.
Tim gabungan dari BPOM bersama Bareskrim Polri menyita ratusan ribu produk obat sirop bermerek dagang Unibebi untuk demam dan batuk yang diproduksi PT Universal.
"BPOM menyita 64 drum Propilen Glicol dari distributor bahan baku Dow Chemical Thailand Ltd dengan 12 nomor batch berbeda," kata Penny K. Lukito
BPOM juga melakukan uji sampel obat sirop pada sejumlah produsen yang dinilai tidak patuh pada prosedur cara pembuatan obat yang baik. (mcr10/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul