Downhill, Bablas Masuk Jurang

Sabtu, 17 September 2011 – 07:51 WIB
Sepeda yang dikendarai Heri Badiyono masuk jurang sedalam 30 meter di Gunung Klemuk, Songgoriti, Batu, Malang, kemarin (16/9). Foto: ist/JPPhoto

BATU - Latihan resmi Unifikasi Komunitas Downhill Indonesia (UKDI) Series 2011 di Kota Batu, Jatim, kemarin (16/9) menelan korban jiwaHeri Badiyono, 51, warga Jl Tata Surya, Kelurahan Dinoyo, Kecamatan Lowokwaru, Malang, tewas setelah masuk jurang sedalam lebih dari 30 meter.

Peristiwa nahas tersebut terjadi di rute downhill Gunung Klemuk, Songgoriti, Batu

BACA JUGA: Ferry Rotinsulu Belum Teken Kontrak

Latihan resmi itu diikuti sedikitnya 125 peserta
Mereka berasal dari sejumlah klub downhill di Indonesia

BACA JUGA: MU Diincar Keluarga Kerajaan Qatar

Sedianya, setelah latihan resmi kemarin, hari ini dan besok mereka berlomba menjadi yang terbaik.

Latihan yang dibuka sejak pukul 09.00 tersebut langsung membuat aktivitas di arena sepanjang lebih dari 1,3 kilometer itu tampak padat
Panitia juga menyiagakan marshal, petugas pengaman jalur

BACA JUGA: Pembatasan Gaji Pemain Bukan Aturan PSSI

Mereka disiagakan di tiap titik yang dianggap rawan

Begitu juga ketika Heri akan mencoba jalur yang disebut paling favorit di Indonesia tersebutSetelah start di triple drop 1, pria yang turun di kelas grand master itu langsung memacu sepedanya yang berharga puluhan juta rupiah.

Awalnya, semua berjalan baik-baik sajaNamun, memasuki lintasan Rock Garden (lintasan berbatu) yang juga merupakan jalan turunan ekstrem dan sedikit menikung, Heri tidak bisa mengendalikan sepedanya

Menurut sejumlah saksi, sepeda yang dikendarai Heri oleng dan keluar jalur, kemudian menghantam pohon pisangSaat itulah, sepeda serta tubuh Heri terpental dan terbang masuk jurang"Sepedanya tersangkut di pohon pinus, 10 meter dari jalur, sedangkan orangnya masuk jurang di bawahnya," ungkap Andreas, petugas penjaga lintasan Marshal 13.

Marshal 13 tidak jauh dari lokasi kejadian di Marshal 11 (total ada 15 marshal)Dari lokasi itu, Andreas bersama Fandik (petugas lain) melihat langsung kejadian tersebut karena berada tepat di atasnya

Melihat hal tersebut, para marshal berusaha mengamankan lintasanMereka menginformasikan adanya peserta yang terjatuhMereka juga berusaha menghubungi petugas kesehatan di garis finis"Kami harus mengamankan jalur lebih dulu karena banyak yang sedang melintas," ujar Andreas.

Setelah jalur aman, para marshal, sejumlah panitia, dan beberapa peserta turun ke jurangMereka berusaha mengevakuasi tubuh Heri yang terkapar di dasar jurangEvakuasi berlangsung sekitar 30 menit karena lokasinya cukup curamKesulitan terbesar adalah mengangkat tubuh Heri.

Ketika diangkat, Heri masih hidupNamun, dari mulutnya keluar busa bercampur darahKarena itu, setelah berhasil diangkat dan dibawa ke lapangan terbuka, dia langsung dibawa ke Rumah Sakit Paru, Batu.

Sayangnya, dalam perjalanan ke rumah sakit, nyawanya tidak terselamatkan"Sangat mungkin lehernya patahSebab, saat kami lihat, dia sudah tidak memakai alat pelindung leher," kata Andreas.

MHartatok, panitia lokal kegiatan tersebut, menjelaskan, Heri terjatuh sekitar pukul 10.00 ketika latihan resmi baru beberapa saat dibukaKetika itu, semua jalur sudah dijaga marshalKarena medan yang cukup berat, korban keluar lintasan dan masuk jurang.

Setelah kejadian tersebut, kegiatan dihentikan sementaraSetelah kondisi memungkinkan, baru kegiatan dimulai lagiSebab, peserta dari berbagai daerah di Indonesia telanjur datangBahkan, ada salah satu peserta yang datang dari Amerika"Ini seri ke-5 di antara enam seri yang akan digelarSementara hari ini (kemarin) jalur ditutup dulu," jelas Hartatok

Satria Wibawa, salah seorang peserta asal Tegal, Jateng, menyayangkan kurang cepatnya panitia dalam merespons kecelakaan tersebutSeharusnya, saat latihan resmi, petugas kesehatan sudah berada di sejumlah titik di jalur ekstremDengan demikian, jika sewaktu-waktu ada yang terjatuh, mereka bisa cepat menolong

Yang terjadi di Batu kemarin tidak demikianPetugas kesehatan menunggu di bawahBaru saat ada panggilan, mereka meluncur menaiki bukit yang terjal dan curam tersebut"Seharusnya juga dipasang jaring pengaman di sekitar jalan yang berbatasan dengan jurangDengan demikian, keselamatan pembalap juga dipertimbangkan," ungkap Satria.

Kapolsek Batu AKP Slamet Riyadi menjelaskan, pihaknya masih menyelidiki kasus tersebutDia tidak ingin ada korban lagi"Anggota sudah turun ke lapangan untuk menyelidiki peristiwa tersebut," ujarnya(bb/jpnn/c5/nw)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dana Sea Games Sudah Bisa Dicairkan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler