jpnn.com - jpnn.com -Ketua Komite II DPD RI, Parlindungan Purba mengapresiasi kerja sama Kementerian Pertanian (Kementan) dan TNI dalam mewujudkan swasembada pangan untuk Indonesia yang mulai tampak hasilnya.
"Atas nama Komite II DPD RI saya mengucapkan terima kasih atas kerja keras Menteri Pertanian dan Bapak Panglima TNI dalam upaya swasembada pangan," ujar Parlindungan di Hotel and Convention Garuda Plaza, Medan, Sumatera Utara, Kamis (9/2).
BACA JUGA: Mentan Minta Sumut Ekspor Bawang
Parlindungan mengatakan, di tahun yang akan datang, Indonesia akan menghadapi tiga tantangan besar meliputi pangan, energi, dan pertahanan.
"Karena saya pikir TNI itu berfungsi hanya saat perang, justru juga diperlukan saat keadaan damai seperti sekarang. Karena masalah pangan adalah masalah penting kalau perlu dilakukan dengan cara apapun untuk menyelesaikannya," terang Parlindungan.
BACA JUGA: Innalillahi, Ibunda Mertua Menteri Pertanian Berpulang
Parlindungan menambahkan, sejak awal Andi Amran Sulaiman ini menjabat Menteri Pertanian, dirinya tahu betul perjuangannya dalam melawan pihak-pihak yang selalu inhin melakukan impor pangan.
"Kami dari Komite II selalu ikut memperjuangkan upaya beliau saat ada yang selalu memaksa untuk melakukan impor. Karena kami tahu menteri ini selain memiliki konsep, juga mau turun ke bawah melihat langsung permasalahan," beber Parlindungan.
BACA JUGA: Panen Melimpah, Petani Kok Resah?
Terkait upaya peningkatan luas tambah tanam (LTT), parlindungan juga mengaku takjub dengan hasilnya. Bahkan, apabila ini ditingkatkan, dirinya optimistis Indonesia akan menjadi lumbing pangan Asia.
"Luas tambah tanam juga luar biasa hasilnya. Bahkan saya baru dengar kita sudah ekspor beras organik dan segera mengimpor beras premium. Bila seperti ini, saya yakin kita bisa menjadi lumbung pangan untuk Asia," ujarnya.
Parlindungan menjelaskan, untuk ASEAN saja yang berpenduduk 600 juta jiwa, dari Indonesia sudah menhumbang 250 juta jiwa, dan Indonesia berhasil memenuhi kebutuhan pangannya sendiri.
"Saya yakin kita bisa. Kita diberikan lahan yang luas, kita punya SDM yang bagus, dan kita hanya memiliki dua musim setahin penuh bisa menanam. Sedangkan banyak negara lain yang tidak seperti itu. Jadi tidak ada alasan kita tidak bisa," pungkas Parlindungan. (adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Petani Keluhkan Harga Gabah di Bawah HPP
Redaktur : Tim Redaksi