DPD: Belajar dari Rumah, Solusi Bagi Masyarakat Ekonomi Lemah

Senin, 13 April 2020 – 14:52 WIB
Ilustrasi Belajar dari Rumah. Foto: diambil dari kemdikbudgoid

jpnn.com, JAKARTA - Selama tiga bulan yang dimulai sejak Senin, 13 April 2020, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bekerja sama dengan TVRI menayangkan program bertajuk Belajar dari Rumah.

Program tayangan ini menjadi salah satu alternatif pembelajaran bagi siswa, guru, maupun orang tua, selama masa belajar di rumah di tengah wabah COVID-19, dengan materi pembelajaran mulai dari jenjang PAUD hingga pendidikan menengah, tayangan bimbingan untuk orang tua dan guru, serta program kebudayaan di akhir pekan.

BACA JUGA: KPAI Puji Respons Cepat Kemendikbud Mengatasi Keluhan Siswa

Program ini mendapat dukungan dari DPD RI. Wakil Ketua Komite III DPD RI Evi Apita Maya mengatakan, pihaknya mengapresiasi program yang dilaksanakan Kemendikbud tersebut.

Program tayangan Belajar dari Rumah menjadi solusi alternatif bagi masyarakat yang memiliki keterbatasan akses internet, baik karena faktor ekonomi maupun letak geografis, khususnya di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T).

BACA JUGA: Belajar dari Rumah di TVRI Diapresiasi Prof Zainuddin Maliki

"Kami dukung penuh program ini. Dengan tayangan di TVRI, bisa menjangkau lebih banyak siswa hingga di wilayah terpencil," kata Evi dalam siaran persnya, Senin (13/4).

Untuk meningkatkan kualitas proses pendidikan, Evi melanjutkan, materi pembelajaran program tayangan Belajar Dari Rumah harus menyesuaikan dan/atau merujuk pada Pasal 37 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU SISDIKNAS), sehingga materi pembelajaran terbagi dalam kluster berikut:

BACA JUGA: Ini Ragam Tayangan Belajar dari Rumah di TVRI

a. klaster pertama, pendidikan agama dan kewarganegaraan, diberikan dalam rangka peningkatan iman dan taqwa serta pembentukan karakter peserta didik yang cinta tanah air;
b. klaster kedua, matematika dan ilmu pengetahuan alam, diberikan dalam rangka peningkatan numerasi peserta didik;
c. klaster ketiga, kejuruan dan keterampilan, diberikan untuk membentuk peserta didik memilki keahlian dan keterampilan;
d. klaster keempat, bahasa, ilmu pengetahuan sosial, seni dan budaya, diberikan dalam rangka peningkatan literasi peserta didik.

Selain terhadap materi dimaksud, Komite III DPD RI juga mendorong Kemendikbud untuk:

a. menambahkan program belajar di rumah yang megharuskan aktifitas fisik seperti, senam, tarian tradisional, atau melukis dan lain-lain. Hal ini agar membentuk karakter peserta didik agar sehat jasmani dan rohani.
b. Menyisipkan pesan-pesan kepada anak didik terkait dengan pencegahan penularan virus corona, seperti membudayakan hidup bersih dan selalu berada di rumah.

Kementerian juga dapat memberikan pendidikan ketrampilan membuat masker dan handitizer secara sederhana dengan menggunakan bahan-bahan yang mudah diperoleh. Sehingga dapat mengurangi kelangkaan masker serta handitizer.

"Untuk memaksimalkan implementasi program tersebut, Komite III DPD RI melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap pelaksanaan program tersebut bersama pemangku kepentingan di daerah," tandasnya. (esy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler