jpnn.com - JAKARTA - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Abraham Paul Liyanto mengatakan, secara pribadi dan kelembagaan, DPD akan berpihak kepada calon presiden yang bisa menunjukkan komitmennya akan membangun sistem check and balances antara presiden, DPR dan DPD.
"Dari kacamata DPD, siapa pun presidennya juga tidak penting. Tapi DPD kalau ada di antara capres yang berkomitmen terhadap pembangunan sistem check and balances antara Presiden, DPR dan DPD, tentu akan jadi prioritas DPD," kata Abraham Paul Liyanto, dalam Dialog Kenegaraan "Pemilu 9 Juli: Kompetisi para Capres/Cawapres", di gedung DPD, Senayan Jakarta, Rabu (21/5).
BACA JUGA: Mantan Hakim Agung Tolak MA Tangani Sengketa Pilkada
Pentingnya membangun sistem tersebut lanjut Abraham, sebagai salah satu upaya memperkokoh sistem ketatanegaraan Indonesia yang terdiri dari 33 provinsi.
"Terutama dalam memperlakukan APBN yang jumlahnya lebih dari 1.600 triliun rupiah. Masing-masing anggota DPD dalami apakah ada di antara capres memiliki keberpihakan untuk daerah itu secara berkeadilan," tegas senator dari NTT itu.
BACA JUGA: Dua Saksi Dicecar Soal Mekanisme Pengadaan Transjakarta
Selain itu, lanjutnya, DPD juga akan memberi apresiasi terhadap calon presiden yang paham betul terhadap NKRI yang tiga perempat wilayahnya merupakan lautan. "Daerah ingin memastikan, apa yang ada dalam pikiran para capres dengan kondisi tiga perempat lautan dan hanya sepertiga daratan dari keseluruhan wilayah Indonesia," ujarnya.(fas/jpnn)
BACA JUGA: Harapkan Kejagung Perjelas Status Jokowi di Kasus Transjakarta
BACA ARTIKEL LAINNYA... Politisi Gerindra Akui Prabowo Pemarah
Redaktur : Tim Redaksi