BACA JUGA: Ingin Cepat Kaya, Guru Palsukan Uang
"Selain PU, kita juga mau bertemu dengan Menteri ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) serta Dirut PLN," jelas Bambang.Menurut Bambang, pertemuan tersebut antara lain untuk membahas persoalan klasik Kaltim yang tak kunjung tuntas, yakni "byar-pet"-nya listrik, soal bagi hasil migas, serta pembiayaan freeway yang pemancangannya sudah dilaksanakan Selasa (24/11) pekan lalu
BACA JUGA: Unas Sumber Polemik Birokrat vs Guru
Seperti diketahui, Ketua Panitia Anggaran DPR RI (kini Ketua Komisi XI DPR RI, Red) Emir Moeis, sebelumnya memastikan bahwa freeway Kaltim tak tercantum dalam APBN 2010.Sampai berita ini ditulis, Emir tak bisa dikonfirmasi soal apakah ada perubahan kebijakan dari pemerintah pusat terkait hak ini
BACA JUGA: Tindak Tegas Pengibar Bendera Bintang Kejora
Adapun struktur bangunannya perlu dibiayai APBN atau investor.Dengan begitu, lanjut Bambang, DPD setuju jika freeway benar-benar freeArtinya, bukan seperti jalan tol yang harus memungut biaya bagi kendaraan yang melalui jalan tersebutLagipula, kalaupun diterapkan sebagai tol, Bambang yang bekas pengusaha ini pesimistis proyek tersebut akan cepat balik modal atau mencapai break even point (BEP)Ini menurutnya, didasari kenyataan bahwa pengguna jalan ruas Balikpapan-Samarinda masih sedikit.
"Kapan balik modalnya? Hitungan bisnis nggak masuk itu," ujarnyaSementara jika pendanaan dibantu pemerintah pusat, Bambang memprediksi freeway itu akan bisa terbangun dalam waktu dua atau tiga tahun lagi.
Bambang pun mengemukakan bahwa pemerintah juga harus adil, karena sudah waktunya Kaltim mendapat bantuan infrastruktur, setelah puluhan tahun sumber daya alamnya dikeruk untuk kepentingan pusat"Mau kapan lagi? Sekarang saatnya pembangunan Kaltim diprioritaskan," ucapnya, sambil menambahkan bahwa jika freeway dibantu, fokus selanjutnya adalah pembangunan jalan trans Kalimantan yang melintasi Kaltim(pra/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mama Papua Serbu Loket Dana Otsus
Redaktur : Tim Redaksi