DPD RI Minta BPOM Tidak Persulit Perizinan Vaksin Nusantara

Jumat, 12 Maret 2021 – 14:50 WIB
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamudin (kedua kiri). Foto: Humas DPD RI

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamudin meminta kepada Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) untuk segera memberikan izin terhadap Vaksin Nusantara.

Dengan begitu, pemerintah tidak perlu lagi mengimpor vaksin-vaksin dari luar negeri.

BACA JUGA: Analisis BIN soal Vaksin Nusantara

Salah satu senator muda ini menegaskan, BPOM harus menyegerakan proses uji klinis tahap II terhadap Vaksin Nusantara. Mengingat, pada proses uji klinis tahap pertama, 30 relawan tidak mengalami efek samping saat diberikan vaksin tersebut.

“Menurut saya, ada kelambanan dari pihak BPOM. Jadi, seakan mempersulit izin Vaksin Nusantara,” kata Sulan dalam keterangan tertulis, Jumat (12/3).

BACA JUGA: Menristek Akui Pengembangan Vaksin Nusantara Lebih Maju Dibanding Merah Putih

Menurut Sultan, seharusnya proses uji klinis tahap II sudah harus dimulai. “Berkaca dari tahap pertama, yang saya rasa berjalan sukses," tegas Sultan.

Eks Wakil Gubernur Bengkulu ini mencontohkan, sikap BPOM terhadap Vaksin AstraZeneca yang baru tiba di Tanah Air. Vaksin asal Inggris tersebut, langsung diberikan izin edar.

BACA JUGA: Melki Tangkap Kesan Kemenkes dan BPOM tidak Mendukung Vaksin Nusantara

Hal itu berbanding terbalik dengan Vaksin Sinovac yang harus melalui uji klinis terlebih dahulu.

"BPOM memiliki perilaku yang berbeda menanggapi dua vaksin yang dibeli Indonesia. Vaksin AstraZeneca langsung diedarkan, sedangkan proses uji klinisnya dipercayakan kepada negara lain. Vaksin Sinovac harus melalui tahap uji klinis. Menurut saya, saatnya BPOM percaya terhadap vaksin buatan anak negeri," ungkap Sultan.

Sultan berharap, tanpa melewati atau melanggar kaidah kesehatan yang ditetapkan, pemerintah harus memberikan kesempatan kepada peneliti vaksin nusantara sehingga dapat digunakan oleh masyarakat Indonesia.

Dengan adanya para akademisi bersama lintas stakeholder yang dilibatkan, maka diharapkan Vaksin Nusantara akan memiliki keunggulan dibandingkan dengan dua vaksin sebelumnya yang notabenenya dianggap menguras anggaran negara.

“Sebagai sesama warga bangsa, kita wajib menghargai dan inisiatif dan inovasi produk obat atau vaksin anak bangsa,” ujar Sultan.

Sultan menjelaskan Tim R/D Vaksin Nusantara pantas diberikan kesempatan untuk meneliti lebih jauh.

“Jika mendapat dukungan dari pemerintah, saya yakin vaksin Nusantara dapat diwujudkan sesuai dengan harapan kita semua serta memberikan manfaat yang luar biasa," ujar Sultan.

Sebelumnya diinformasikan, dalam Rapat Kerja BPOM dan Komisi IX DPR RI, terdapat permintaan kepada BPOM untuk menghentikan perizinan penggunaan darurat untuk vaksin hasil produksi luar negeri.

Hal ini dikarenakan alotnya pemberian Persetujuan Pelaksanaan Uji Klinik (PPUK) uji klinis tahap II dari BPOM pada Vaksin Nusantara yang digagas mantan Menteri Kesehatan RI dr Terawan Agus Putranto.

Senator asal Bengkulu ini salah satu orang yang concern mendorong vaksin Nusantara dapat didukung pemerintah untuk melakukan pengembangan lebih lanjut.(fri/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler