DPKH Sebut Hewan Ternak yang Terjangkiti PMK Bertambah jadi Sebegini, Waspada!

Rabu, 11 Mei 2022 – 21:59 WIB
Hewan ternak Sapi (Ilustrasi). Foto: Ricardo/jpnn.com

jpnn.com, PROBOLINGGO - Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Probolinggo Yahyadi mengatakan jumlah hewan ternak yang terjangkiti penyakit mulut dan kuku (PMK) bertambah dari 143 ekor menjadi 203 ekor.

Dia menyebut angka tersebut berdasarkan laporan petugas teknis pertenakan.

BACA JUGA: Waduh, Ribuan Sapi Ternak Terjangkiti PMK, 13 Ekor Mati Mengenaskan

"Ini harus diwaspadai," kata Yahyadi dalam rapat koordinasi Pengendalian dan Penanggulangan wabah PMK di ruang pertemuan UPT Puskeswan DPKH Probolinggo, Rabu (11/5).

Menurut dia, populasi sapi potong tersebar di 24 kecamatan, tetapi yang terindikasi sakit ada di tiga kecamatan, yakni Kuripan, Bantaran, dan Kecamatan Wonomerto.

BACA JUGA: Sejumlah Harga Bahan Pangan di DKI Turun, Daging Sapi Lebih Murah

Dia mengingatkan harus tetap waspada terhadap wabah tersebut.

Sebab, kata dia, penyebaran penyakitnya sangat cepat dan meluas mengikuti lalu lintas ternak dan produknya.

BACA JUGA: Daging Sapi Tembus Rp 166 Ribu Per Kilogram

"Pengendaliannya sangat sulit," tuturnya.

Selain itu, lanjut dia, juga membutuhkan biaya besar, mulai dari pengobatan, vaksinasi serta operasional pengawasan lalu lintas ternak/produk hewan karena wabah PMK menimbulkan kerugian ekonomi sangat tinggi, seperti penurunan berat badan, harga jatuh, dan pemasaran tertutup.

"Wabah PMK juga mengancam tidak tercapainya swasembada daging sapi/kerbau dan populasi ternak sapi menurun," ungkapnya.

Dia menjelaskan langkah pengendalian dilakukan sesuai dengan arahan Menteri Pertanian RI dan Gubernur Jawa Timur pada rakor pengendalian PMK Jawa Timur serta arahan Dirjen PKH Kementan pada rakornas pengendalian PMK Nasional melalui zoom meeting pada 9 Mei 2022.

"Langkah-langkah pengendalian tersebut, di antaranya pembentukan satgas kabupaten untuk pengendalian dan penanggulangan PMK, menyediakan posko laporan di tingkat kabupaten hingga desa, membuat rencana aksi jangka pendek (darurat) dan jangka panjang," ujarnya. (Antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Gagal Mendeteksi Dini Wabah PMK pada Hewan Ternak


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler