jpnn.com, JAKARTA - DPP Partai NasDem menggelar diskusi buku berjudul “Kristen Muhammadiyah’: Mengelola Pluralitas Agama Dalam Pendidikan” di Jakarta, Rabu (15/11).
Buku ini ditulis oleh Abdul Mu’ti dan Fajar Riza Ul Haq.
BACA JUGA: Mervin Komber: Sistem Pemilu Tertutup Menguntungkan Orang Asli Papua
Sekretaris Jenderal Partai NasDem Hermawi Taslim saat membuka acara memandang buku Kristen Muhammadiyah penting untuk dibaca.
Taslim menyebut Gus Dur yang selalu menekankan berbuat baik kepada siapapun, orang tak akan tanya apa agamamu.
BACA JUGA: Tokoh Papua Sebut Duet Ganjar-Mahfud Tepat, Berpotensi Menang
“Saat itu, saya ingat momen bersama Gus Dur, kami makan di sebuah rumah makan Padang, dia tanya tadi makan apa Lim? Saya jawab ‘Rendang Gus’. Rasanya gimana? Saya jawab Enak. Kamu enggak akan tanya kan agama yang masak itu apa, saat itu saya terdiam,” kenang Hermawi dalam sambutannya sebelum diskusi dimulai di lobi NasDem Tower, Rabu (15/11/23)
Taslim menegaskan buku ini penting sebagai kesaksian Muhammadiyah membangun lembaga pendidikan di tiga kabupaten yang mayoritas Kristen, yaitu Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT); Serui, Papua; dan Putussibau, Kalimantan Barat (Kalbar).
BACA JUGA: Mervin Komber Minta Pemerintah Konsisten Jalankan Otsus Papua Jilid Kedua
Penulis buku Abdul Mu’ti dalam paparannya mengapresiasi DPP NasDem yang kerap menggelar diskusi buku.
Hal ini, menurut Mu’ti jarang dilakukan oleh sebuah partai politik.
“Saya mengapresiasi kegiatan ini, sebuah partai mendiskusi buku itu jarang. Umumnya Partai itu diskusi soal anggaran,” ujar Mu’ti yang juga Sekum PP Muhammadiyah ini.
Secara substansi, dia menjelaskan dakwah Muhammadiyah bukanlah menjadikan seorang kristen menjadi Islam, tetapi bagaimana menghadirkan islam rahmatan lil alamin kepada semua pihak.
Terkhusus, fokus Muhammadiyah adalah di bidang pendidikan.
“Ketika ada yang mau masuk Islam malah dilarang di sekolah Muhammadiyah ini. Ketika sekolah malah tidak boleh, karena apa, nanti yang masuk islam ketika sekolah nanti muncul tuduhan sekolah itu misi (islamisasi),” papar Mu’ti.
Senada, Penulis kedua, yaitu Fajar Riza Ul Haq yang juga Ketua Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis (LKKS) PP Muhammadiyah) mengakui NasDem sebagai Partai concern pada upaya literasi publik.
“Saya memandang NasDem ini termasuk partai yang sering menyelenggarakan diskusi. Kesan saya ini partai yang giat melakukan literasi. Jadi, tidak hanya berburu suara, tetapi juga berusaha mencerdaskan masyarakat lewat diskusi,” ujar Fajar.
Anggota Komisi X DPR RI Moh Haerul Amri menekankan pentingnya pendidikan bagi majunya suatu Bangsa.
Tokoh Papua yang juga menjadi pemateri saat diskusi buku, Dr. Mervin Sadipun Komber menjelaskan bagaimana hubungan antara Kristen dan Islam terutama Muhammadiyah di Tanah Papua.
"Membaca buku ini sama seperti saya membaca kehidupan saya yang berada di antara semangat agama keluarga di Fakfak, Papua Barat,” ujar pria asal Fakfak ini.
Selajutnya, Mervin menekankan pentingnya menata pendidikan dalam semangat menjaga pluralisme di tengah-tengah kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Mengarusutamakan sikap toleransi dan kerukunan antar umat beragama sebaiknya dimulai dari dunia pendidikan" ujar caleg DPR RI dari Partai Nasdem ini.
Dalam kesempatan itu hadir pula Ketua DPP NasDem Bidang Agama, Masyarakat Adat Teguh Juwarno, Ketua DPP NasDem Charles Meikiansyah serta tamu undangan lainnya.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich Batari