jpnn.com, JAKARTA - Sekjen Partai Amanat Nasional Eddy Soeparno mengatakan akan melakukan kajian mendalam terkait permintaan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais agar partainya keluar dari koalisi pendukung pemerintah.
“Selaku pendiri partai dan ketua Dewan Kehormatan, tentu pernyataan Pak Amien akan kami kaji dan renungkan secara mendalam,” kata Eddy dalam pesan singkat kepada wartawan, Jumat (3/11).
BACA JUGA: Mahasiswa Muhammadiyah Curiga Reklamasi terkait Pilpres
Dia menegaskan, PAN senantiasa menghormati pikiran serta pernyataan Amien. Karena itu, PAN akan melakukan pembahasan di tingkat DPP atas pernyataan tokoh gerakan reformasi itu.
“Beliau bukan hanya tokoh PAN, namun juga tokoh bangsa,” tegasnya.
BACA JUGA: Ingat, Ada 2 Pergub Reklamasi saat Jokowi Jadi Gubernur DKI
Eddy menegaskan, sampai saat ini PAN tetap berkomitmen mendukung pemerintah hingga 2019. Dukungan dibuktikan secara nyata dalam proses penyusunan undang-undang.
Menurut dia, jika dalam satu atau dua isu terdapat perbedaan pandangan antara PAN dengan pemerintah, tidak bisa langsung diartikan partainya berseberangan dengan pemerintah.
BACA JUGA: Pak Amien Mau Blusukan ke Istana agar Jokowi Setop Reklamasi
“Kami adalah mitra yang loyal dan berkomitmen namun juga kritis dan objektif dalam menyampaikan pandangan kami,” tuntasnya.
Sebelumnya Amien menyarankan PAN keluar dari koalisi. Amien tidak menampik pernyataan Wapres JK yang menilai PAN tidak etis karena berbeda dengan pemerintah dalam menyikapi Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) Perubahan Atas UU nomor 2 tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan (Ormas).
Amien menuturkan, kalau PAN tidak keluar dari koalisi maka akan menjadi beban sejarah. Dia menjelaskan, beban sejarah yang dimaksud adalah ikut memikul dosa rezim sekarang ini yang menjadi pelaksana reklamasi Teluk Jakarta, proyek Meikarta dan lain-lain.
“Dan tidak berpikir untuk kepentingan bangsa tapi pengembang,” sindirnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Meikarta Gairahkan Industri Properti Dalam Negeri
Redaktur & Reporter : Boy