jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Christina Ariyani mengapresiasi langkah pemerintah dalam mengantisipasi dampak dan merespons konflik di Timur Tengah terhadap kondisi di Tanah Air.
Menurutnya, Indonesia telah membuktikan sebagai negara yang mengupayakan perdamaian.
BACA JUGA: Konflik Iran-Israel Bakal Ancam Ekonomi, Pemerintah Harus Mengantisipasi
“Upaya diplomasi serta de-eskalasi yang dilakukan pemerintah saat ini sudah tepat. Dorongan agar para pihak menahan diri yang disampaikan Indonesia secara langsung maupun melalui organisasi internasional menunjukkan kepedulian dan keprihatinan kita atas konflik serta ancaman yang tengah terjadi,” kata Christina.
Dia menegaskan Indonesia tidak pernah menyetujui cara-cara kekerasan sebagai solusi menyelesaikan masalah dan senantiasa mengupayakan perdamaian sebagai jalan keluar.
BACA JUGA: Konflik Israel-Iran Memanas, Airlangga: Parpol Perlu Bersatu
Menurut Christina, ke depan, penyelesaian konflik dengan melibatkan peran 'penengah' juga perlu untuk diupayakan.
Christina mengatakan PBB sudah menyampaikan dunia tidak mampu menanggung lebih banyak perang.
BACA JUGA: Simak, Pengamat Perbankan Bicara Dampak Konflik Israel-Iran
Imbas perang Ukraina dan Rusia serta situasi konflik di Gaza masih terus membayangi dunia internasional.
“Kita sepenuhnya menyadari tidak akan ada yang akan diuntungkan dengan situasi kawasan yang memanas sehingga penting untuk terus mendorong pengendalian diri para pihak yang bersitegang.
Di luar upaya diplomasi, dia melihat pemerintah juga menyiapkan langkah kombinasi terukur untuk merespons dampak ekonomi akibat konflik.
“Ini tentunya tidak kalah penting mengingat kenaikan harga minyak akan membawa konsekuensi pada melonjaknya subsidi dan kompensasi BBM dan elpiji,” ujar Christina.
Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas bersama para menteri, Selasa, 16 April, untuk membahas dampak serangan Iran ke Israel.
Usai rapat, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut Indonesia terus mendorong de-eskalasi dan pengendalian diri di antara negara-negara yang terlibat konflik di Timur Tengah.
Retno sudah melakukan komunikasi intensif dengan para pemimpin dunia.
"Dua hal yang kita sampaikan di dalam semua komunikasi. Dengan pihak-pihak terkait langsung yang kita minta adalah menahan diri dan de-eskalasi," katanya.
Sementara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan dalam menghadapi gejolak ekonomi global, pemerintah tetap fokus pada kebijakan yang mendukung sektor riil dan menstabilkan nilai tukar untuk mengurangi dampak terhadap impor. (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia