jpnn.com - BATAM - Anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kepri, Nyat Kadir, juga mempertanyakan ketegasan BP Batam dalam hal lahan. Termasuk masih kurang transparannya masalah lahan di Batam.
"Kalau untuk masalah lahan tidur, BP Batam tidak tegas. Harusnya ditarik saja kalau tidak sesuai ketentuan," kata Nyat Kadir seperti dilansir batampos.co.id (group JPNN), Selasa (23/2).
BACA JUGA: Soal Dugaan Kepemilikan Lahan Fiktif, DPR-Ombudsman Ikut Soroti BP Batam
Menurut Nyat, lahan tidur di Batam ini bisa ditarik setelah dua tahun tak dibangun. Tetapi pengakuan dari sejumlah BP Batam terhadapnya, ada sejumlah titik lahan yang terlantar karena sengketa.
"Tetapi itu kan hanya BP Batam yang tahu. Kalau menurut saya, tarik saja. Jangan takut digugat. Kan ada ketentuannya," katanya.
BACA JUGA: Ijazah dan Status Kampus Diragukan, Mahasiswa Ngamuk
Banyaknya lahan tidur di Batam ini juga akan memancing semakin banyaknya rumah liar di Batam. Di mana menurutnya, ini termasuk kesalahan dari pemilik lahan.
"Ini bukan hanya kesalahan BP Batam. Tetapi intinya, kalau itu tak dibangun, maka akan semakin banyak rumah liar di sana," katanya.
BACA JUGA: Perasaan Berontak Bisa Tersisihkan Jika Berlandaskan Dua Hal
Mantan Wali Kota Batam itu juga menegaskan banyaknya lahan tidur hanya akan menghambat pembangunan di Batam.
"Kalau bukan untuk dibangun, untuk apa dialokasikan," katanya.(ian/hgt/ray/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... E-KTP Sudah Mencapai 80 Persen
Redaktur : Tim Redaksi