jpnn.com, JAKARTA - Marsekal Hadi Tjahjanto masih tampak malu-malu untuk bicara soal posisi barunya sebagai calon tunggal Panglima TNI.
Ketika dicegat wartawan, dia hanya memberikan senyuman sembari terus berjalan menghindar. ’’Nanti saja ya, takdongengi panjang,’’ ucap alumnus AAU 1986 itu di Istana Bogor, kemarin.
BACA JUGA: Jenderal Gatot Nurmantyo: Nyawa pun Saya Berikan
Begitu pula saat disinggug kesiapannya mengemban amanah sebagai panglima TNI, Hadi Tjahjanto kembali memilih tersenyum dan buru-buru memasuki mobil dinasnya.
’’Mohon doanya saja,’’ ucapnya sebelum menutup pintu mobil.
BACA JUGA: Hadi Tjahjanto Ingin Dekat dengan Ortu, Suka Nonton Arema FC
Dari gedung parlemen, surat presiden terkait pencalonan Hadi sebagai Panglima TNI langsung dibacakan dalam sidang paripurna DPR, kemarin.
Paripurna langsung menugaskan kepada Komisi I DPR untuk mempersiapkan agenda uji kelayakan dan kepatutan kepada Hadi.
BACA JUGA: Wajar Orang Dekat Presiden Jadi Panglima TNI
Siang hari sekitar pukul 13.00 WIB, Komisi I DPR langsung menggelar rapat internal tertutup, membahas jadwal fit and proper test terhadap mantan Komandan Lanud Adi Soemarmo itu.
Setelah sekitar dua jam melakukan rapat, Komisi I memastikan bahwa DPR akan langsung memproses fit and proper test Hadi pada hari ini.
”Kami sepakat besok (hari ini, red) pukul 10.00 WIB akan melakukan uji kelayakan dan kepatutan,” kata Tubagus Hasanudin, Wakil Ketua Komisi I DPR di gedung parlemen, kemarin.
Menurut Hasanudin, tahapan fit and proper test dibagi tiga tahap. Tahap pertama adalah pemeriksaan administrasi.
Dalam pemeriksaan ini, para anggota Komisi I akan menanyakan hal-hal teknis administrasi kepada Hadi, sebelum masuk ke materi lain. ”Waktunya disini 45 menit,” ujarnya.
Setelah itu, fit and proper test memasuki materi inti. Diawali dengan penyampaian visi dan misi oleh Hadi, dilanjutkan dengan sesi pendalaman, yakni menanyakan segala hal terkait dengan kesiapan Hadi sebagai calon Panglima.
”Visi dan misi serta pendalaman dilakukan terbuka, jika memang ada hal yang bersifat rahasia, bisa dilakukan tertutup,” ujar mantan Sekretaris Militer Presiden itu.
Sesi terakhir dari rangkaian fit and proper test adalah pengambilan keputusan. Hasanudin menjelaskan, dalam sesi ini Komisi I akan melakukan rapat tertutup, apakah akan menyetujui atau menolak posisi Hadi sebagai calon tunggal Panglima TNI usulan Presiden. Namun, Hasanudin optimis bahwa sesi ini akan diakhir dengan persetujuan oleh Komisi I.
”Selama ini kami belum pernah menolak calon panglima TNI usulan Presiden,” tandasnya. (byu/bay)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Golkar Minta DPR Segera Memproses Calon Panglima TNI
Redaktur & Reporter : Soetomo