DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir WhatsApp

Selasa, 07 November 2017 – 08:51 WIB
Ketua Fraksi PKS di DPR, Jazuli Juwaini. Foto: M. Kusdharmadi/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Jazuli Juwaini mendukung ancaman Kemenkominfo memblokir akses WhatsApp (WA) jika tidak segera membersihkan konten GIF porno.

Menurut dia, Kemenkominfo sudah berkomunikasi dengan pihak WA yang berbasis di Amerika Serikat. Hasilnya diketahui bahwa GIF tersebut dibuat pihak ketiga tenor.com.

BACA JUGA: Semuel: Kalau WhatsApp Saya Blokir, Bingung Juga Ibu-ibu

Kementerian yang dipimpin Rudiantara itu sudah memblokir enam DNS terkait tenor. Yakni, tenor.com, apl.tenor.com, blog.tenor.com, qa.tenor.com, media.tenor.com, dan media1.tenor.com.

“Kemenkominfo sudah melakukan langkah pemblokiran," kata Jazuli, Selasa (7/11).

BACA JUGA: Setujukah Anda jika Akses WhatsApp Diblokir?

Namun, Jazuli menegaskan, konten masih bisa diakses. Karena itu, dia mendukung pemerintah bersikap tegas mendesak WA menutup tuntas akses atau breakdown atas konten tersebut sehingga tidak bisa diakses sama sekali.

“Kemenkominfo harus sigap memblokir setiap konten porno dan meminta penyedia jasa aplikasi untuk menyediakan filter,” katanya.

BACA JUGA: Konten Porno di WhatsApp Bertentangan dengan Revolusi Mental

Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di DPR itu juga meminta aparat keamanan memproses hukum pihak-pihak yang membuat atau menyebarkan konten porno itu.

“Ini untuk memberikan efek jera agar perusahaan penyedia aplikasi tidak main-main dengan aturan hukum Indonesia,” jelasnya.

Dia menegaskan, di Indonesia ada aturan yang sangat tegas mengatur persoalan pornografi. Seperti Undang-undang (UU) Antipornografi, UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan Kitab UU Hukum Pidana (KUHP).

"Jadi kita tidak bisa mentolelir segala bentuk konten yang bermuatan pornografi. Aparat Kepolisian harus memproses hukum pembuat dan penyebarnya," kata Jazuli.

Menurut dia, semua ini dilakukan untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang beradab, menjaga generasi dari kerusakan.

“Serta menjadikan mereka insan-insan mulia pewaris masa depan bangsa,” kata doktor manajemen sumber daya manusia (SDM) ini. (boy/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler