DPR Ingatkan Pemerintah, Persoalan Sawit Sudah Genting, Jangan Dianggap Enteng!

Selasa, 05 Juli 2022 – 06:23 WIB
Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanyo mengingatkan pemerintah untuk memberi perhatian serius pada nasib petani sawit. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanyo mengingatkan pemerintah untuk membuat aturan perizinan yang jelas pada sistem penjualan Tandan Buah Segar (TBS) sawit.

Pasalnya, saat ini marak aksi jual TBS sawit petani ke Malaysia.

BACA JUGA: Pria Ini Melakukan Perbuatan Terlarang di Kebun Kelapa Sawit, Digerebek

"Harus ada aturan jelas agar tindakan petani menjual hasil panennya ke luar negeri aman secara hukum," ungkap Mulyanto, seperti dikutip JPNN, di Jakarta, Selasa (5/7).

Selain itu, Mulyanto meminta pemerintah memaklumi sikap petani sawit karena harga komoditas tersebut anjlok di dalam negeri, sementara harga TBS di Malaysia masih bagus.

BACA JUGA: Pak Luhut Binsar Sudah Bergerak, tetapi Harga TBS Sawit Kok Masih Memble?

"Pemerintah harus mengatur soal ini dengan baik, agar kerja keras petani sawit menjadi optimal dan penerimaan negara juga bertambah. Ini langkah penting, agar kesejahteraan petani sawit rakyat tidak merosot," ujar dia.

Mulyanto menambahkan pemerintah harus memberi perhatian serius pada nasib petani sawit. Jadi tidak ada salahnya kalau pemerintah mengizinkan petani rakyat ini untuk mengekspor TBS sawit tersebut ke negeri jiran.

BACA JUGA: Harga TBS Sawit Masih Ambyar, Luhut Binsar Bergerak, Kemendag Tolong, Ya!

Selain itu, Mulyanto juga mendesak pemerintah untuk segera menata industri atau pabrik kelapa sawit (PKS).

"Pemerintah jangan hanya menggesa dan memfasilitasi ekspor CPO dari para pengusaha, sementara abai terhadap nasib petani sawit rakyat," jelas Mulyanto.

Selama ini PKS tersebut yang membeli TBS dari petani sawit rakyat. Sekarang ini PKS sudah banyak yang menolak TBS dari petani, bahkan tidak sedikit PKS ini yang tutup. Akibatnya, harga TBS petani rakyat anjlok ke titik nadir.

"Kalau kondisi ini dibiarkan atau terlambat ditangani, maka tidak tertutup kemungkinan industri sawit kita akan kolaps," tegas Pak Mul.

Harga CPO dunia sejak Maret 2022 secara umum mulai turun, tetapi harga CPO termasuk harga TBS kelapa sawit di Malaysia masih lebih baik ketimbang di Indonesia. Bahkan perbedaan harganya cukup signifikan.

Di Malaysia harga TBS masih berada di kisaran angka Rp 3.500 hingga Rp 4.500 per kilogram. Di sisi lain, harga TBS di Kalimantan Utara dan Kalimantan Tengah hanya sekitar Rp 1.200 hingga Rp 1.600 per kilogram.

"Bahkan harga di tingkat petani rakyat bisa jauh lebih rendah lagi," kata Mulyanto.

Disparitas harga inilah yang diduga menjadi daya tarik eskpor TBS petani rakyat ke negeri tetangga Malaysia.

Data bursa KPB Nusantara membeberkan harga CPO terbaik terjadi pada Maret 2022 pada angka Rp 17 ribu per kilogram. Kemudian terus merosot pada bulan-bulan berikutnya. sekarang harganya sudah di bawah Rp. 8.000 per kilogram.

"Namun harga minyak goreng kemasan maupun minyak goreng curah belum turun secara signifikan," ujar Mulyanto. (mcr10/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler