Pak Luhut Binsar Sudah Bergerak, tetapi Harga TBS Sawit Kok Masih Memble?

Senin, 04 Juli 2022 – 06:08 WIB
Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di sejumlah pabrik di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, kembali turun. Foto Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di sejumlah pabrik di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, kembali turun.

Penurunan harga TBS sawit terjadi setelah ada kenaikan selama dua hari beruntun.

BACA JUGA: Harga TBS Sawit Masih Ambyar, Luhut Binsar Bergerak, Kemendag Tolong, Ya!

"Harga jual buah sawit di tujuh dari 10 pabrik turun rata-rata berkisar Rp 30-Rp 80 per kilogram," kata Kabid Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Meri Marlina, dalam keterangannya di Mukomuko, Minggu (4/7).

Meri menyebutkan berdasarkan data dua hari yang lalu harga jual buah sawit pada 10 pabrik di daerah itu naik dari sebesar Rp 670-Rp 1.140 per kilogram menjadi Rp 870-Rp 1.250 per kilogram.

Namun, saat ini harganya kembali turun dari sebesar Rp 870-Rp 1.250 per per kilogram menjadi Rp 870-Rp 1.180 per per kilogram.

Menurutnya, kemungkinan harga TBS sawit di sejumlah pabrik di daerah itu turun karena terbatasnya penjualan minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO).

BACA JUGA: Harga TBS Sawit Anjlok, APPKSI Layangkan Surat Terbuka Kepada Presiden

Dia menyebutkan, harga sawit di pabrik PT Sapta Sentosa Jaya Abadi masih sebesar Rp 870 per per kilogram, harga sawit di PT Surya Andalan Primatama masih sebesar Rp 1.180 per per kilogram.

Kemudian harga sawit di PT Usaha Sawit Mandiri turun dari sebesar Rp 1.250 per kilogram menjadi Rp 1.220 per kilogram dan harga sawit di PT Bumi Mentari Karya turun dari sebesar Rp 1.210 per kilogram menjadi Rp 1.130 per kilogram.

Harga sawit di PT Karya Sawitindo Mas turun dari sebesar Rp 1.130 per kilogram menjadi Rp 1.100 per kilogram, harga sawit di PT Mukomuko Indah Lestari turun dari sebesar Rp 1.150 per kilogram menjadi Rp 1.120 per kilogram, harga sawit di PT Daria Dharma Pratama turun dari sebesar Rp 1.150 per kilogram menjadi Rp 1.120 per kilogram.

Lalu harga TBS sawit di PT Karya Agro Sawitindo turun dari sebesar Rp 1.130 per kilogram menjadi Rp 1.100 per kilogram dan harga sawit di PT Gajah Sakti Sawit turun dari sebesar Rp 1.210 per kilogram menjadi Rp 1.180 per kilogram.

"Diharapkan setelah ini penjualan CPO dari daerah ini kembali naik supaya harga TBS sawit milik petani meningkat," ungkap Meri.

BACA JUGA: DPR Tinjau Pengelolaan Industri Minyak Kelapa Sawit di Belawan

Sebelumnya, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyoroti harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit petani yang tak kunjung menanjak naik.

Oleh karena itu, dia meminta Kementerian Perdagangan (Kemendag) mempercepat ekspor minyak sawit mentah (CPO) dan bahan baku minyak goreng.

Percepatan ekspor diminta dilakukan dengan menaikkan rasio angka pengali ekspor CPO dan bahan baku minyak goreng menjadi tujuh kali lipat dari kewajiban pasar domestik (DMO).

"Dengan tujuan utama untuk menaikkan harga TBS sawit di petani secara signifikan," kata Menko Luhut Pandjaitan dalam keterangan yang dikutip Minggu (3/7). (antara/mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler