jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso mengatakan akan menghormati pilihan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal pengganti Kapolri Jenderal Timur Pradopo. Alasannya, penunjukkan Kapolri merupakan hak prerogatif presiden.
"Asal sudah sesuai dengan prosedur undang-undang dan diyakini calon yang moncer dan punya reputasi. Sekarang kita kembalikan ke presiden," kata Priyo di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (2/8).
BACA JUGA: Gita Wirjawan Janji Kurangi Pembajakan
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar juga menjamin terpilihnya Komisaris Jenderal Oegroseno sebagai Wakapolri dan Irjen Badrodin Haiti yang ditunjuk menjadi Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan tidak akan berdampak kepada pergantian Kapolri. Sebab pergeseran itu merupakan suatu hal yang alamiah.
"Terpilihnya Oergoseno dan Haiti saya kira langkah alamiah di kepolisian. Tapi pergeseran kemarin tidak memberikan dampak efek yang signifikan terhadap rencana pergantian kapolri," ujar Priyo di DPR, Jakarta, Jumat (2/8).
BACA JUGA: BIN Benarkan Snowden Bocorkan Pembicaraan SBY
Ia menjelaskan, pergeseran itu dilakukan karena adanya keharusan pengganti Nanan Sukarna sebagai wakapolri karena dia pensiun. "Jadi itu lebih alamiah tidak memberikan efek yang signifikan dan mempengaruhi peta personil dan jenderal-jenderal," ucap Priyo. (gil/jpnn)
BACA JUGA: Harapan Pada Wakapolri Baru
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sesama Kader PAN Dilarang Saling Memfitnah
Redaktur : Tim Redaksi