DPR: Karinding Relevan Untuk Pendidikan Karakter Anak Muda Indonesia

Jumat, 11 September 2020 – 22:16 WIB
Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda. Foto: Humas DPR RI

jpnn.com, BANDUNG - Merespons usulan musik tradisi Sunda karinding menjadi warisan budaya dunia tak benda oleh UNESCO, Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda mengaku sangat mendukung gagasan tersebut.

“Karena karinding bisa menjadi tawaran yang relevan untuk pendidikan karakter generasi muda Indonesia,” tegasnya, dalam diskusi budaya "Karinding Warisan Budaya Dunia", di Bandung, Jumat (11/9/2020).

BACA JUGA: UNESCO: Turki Tidak Bisa Seenaknya Mengubah Hagia Sophia Jadi Masjid

Diketahui, karinding adalah alat musik tradisional Sunda dari Jawa Barat dan Banten, yang cara memainkannya disentil oleh ujung telunjuk sambil ditempel di bibir. Alat musik yang biasanya terbuat dari bambu atau pelepah aren ini termasuk dalam jenis lamelafon atau idiofon.

Selanjutnya, Huda pun meminta pemerintah untuk mendukung penuh serta memfasilitasi prakarsa masyarakat tersebut. Jangan sampai sampai pemerintah terjebak dalam kepentingan pasar, di mana anak-anak muda Indonesia malah disiapkanuntuk menjadi buruh."Kalau tidak ada prakarsa seperti itu dan tidak ada dukungan dari negara, saya kira kita akan memasuki dunia kegelapan,” tegas politikus Partai Kebangkitan Bangsa ini.

BACA JUGA: Syaiful Huda Menentang Naturalisasi Pemain Besar-besaran,

Lebih jauh diia mengatakan ada beberapa sikap obyektif mengenai karinding ini. Pertama, di masa pandemi Covid-19 ini dunia kehilangan identitas kebudayaannya.

“Kita sedang mengalami transvaluasi nilai yang luar biasa. Saya merasa karinding ini sebagai kesempatan terbaik kita untuk pemaknaan ulang terhadap semua nilai kemanusiaan termasuk dalam bernegara,” katanya.

BACA JUGA: Jelang Satu Tahun Jadi Anggota DPR RI, Begini Respons Nevi Zuairina

Huda menegaskan, dalam situasi seperti inilah tradisi kebudayaan dan strategi kebudayaan benar-benar bisa dijalankan untuk memanusiakan manusia.

Terlebih, saat ini hubungan antara pengetahuan dan hati nurani semakin rusak, yang bisa dibuktikan dengan penyimpangan-penyimpangan perilaku manusia.

“Anak-anak didik kita mungkin cerdas tetapi kecerdasan batinnya hilang. Hari ini kebudayaan kita terpenggal-penggal, pengetahuan terpenggal dengan kebudayaannya dan kebudayaan terpenggal dengan perilaku kehidupan sehari-hari," papar Huda.

Maka dari itu, karinding dinilainya bisa menjadi ruang yang bisa mensinergikan perilaku manusia dan relevan dalam mengarungi zaman di masa yang akan datang.(jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler