DPR Khawatir Investasi TikTok Permudah Produk Tiongkok Masuk Indonesia

Rabu, 26 Juni 2024 – 22:43 WIB
Ilustrasi TikTok kembangkan fitur kloning suara. Foto: Antara

jpnn.com, JAKARTA - Komisi Perdagangan dan Investasi DPR mengkritik kehadiran e-commerce Tiongkok, TikTok, yang mulai menguasai perdagangan di Indonesia.

Ini bermula ketika TikTok menguasai kepemilikan di Tokopedia yang notabene dahulu dikenal sebagai e-commerce karya anak bangsa.

BACA JUGA: Pasca-PHK di Tokopedia, Pakar Digital Mengkhawatirkan Hal Ini

Dampaknya tidak main-main. Menurut Anggota Komisi VI DPR, Amin Ak, penguasaan platform asing terutama perusahaan asal Tiongkok itu cepat atau lambat akan mengancam usaha kecil-menengah. 

“Aplikasi TikTok yang menjadi pintu masuk produk asal China ke pasar Indonesia,” kata Amin kepada wartawan, Rabu (26/6). 

BACA JUGA: Induk TikTok Dikabar akan PHK Karyawan e-Commerce di Indonesia, Disnaker DKI Bereaksi

Menurut Amin, semua pihak harus mengantisipasi untuk memproteksi industri dalam negeri.

Tanda-tandanya sudah nyata, PHK massal di Tokopedia baru-baru ini. Bytedance yang sudah mengempit 75 persen saham di Tokopedia, kata alumnus STAN ini, bisa berbuat semaunya demi kepentingan bisnis semata. 

BACA JUGA: 5 Akun TikTok yang Disomasi Sarwendah, Kata-katanya Bikin Sakit Hati

“Tentunya pihak ByteDance akan mengutamakan sistem yang mereka bangun dan kembangkan, termasuk SDM yang sudah cocok dengan sistem mereka.  Pengoperasian sebagian besar sistem dan teknologi itu tidak perlu dilakukan di Indonesia. Efisiensi biaya operasional perusahaan menjadi alasan utama PHK massal di Tokopedia,” ujar legislator Dapil Jawa Timur IV Fraksi PKS tersebut. 

Dia menambahkan bila tidak diantisipasi secara tegas dengan kebijakan protektif terhadap industri dalam negeri, maka perdagangan digital bisa menjadi ‘mesin pembunuh’ bagi industri lokal.

"Seperti yang dialami (saat ini terjadi) di industri tekstil dalam negeri,” sambung Amin. 

Amin mengaku menduga Tiktok mulai menguasai data dengan digabungnya seller center antardua perusahaan.

Big data, kata Amin, adalah hal sangat penting bagi perusahaan digital, terlebih saat ini yang memegang kendali merupakan raksasa teknologi Tiongkok Bytedance-Tiongkok. 

“Investasi besar-besaran ByteDance dengan menguasai 75% saham Tokopedia, tentu saja bukan hanya menjadi alat penetrasi ke pasar Indonesia. Namun, juga penguasaan Big Data yang dimiliki Tokopedia dan GoTo (yang di dalamnya ada keterlibatan Telkomsel). Bukan hanya sekedar data nomor ponsel, tetapi juga perilaku konsumen dan pola konsumsi di dalamnya. Itu bagian dari strategi market intelligent mereka,” pungkas Amin. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
TikTok   ByteDance   UMKM   PHK massal   Tokopedia  

Terpopuler