DPR Kunjungi Polbangtan Malang, Kementan Paparkan Fokus Regenerasi Pertanian

Senin, 15 Februari 2021 – 20:54 WIB
Kementan menerima kunjungan kerja Komisi VI DPR ke Polbangtan Malang, Jawa Timur. Foto: Kementan.

jpnn.com, MALANG - Kementerian Pertanian (Kementan) memprioritaskan regenerasi petani melalui pendidikan tinggi vokasi pertanian.

Pendidikan itu disiapkan secara maksimal oleh Kementan, khususnya Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), melalui Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan).

BACA JUGA: Transformasi Polbangtan Banjarbaru Demi Menjamin SDM Pertanian Berkualitas

Salah satunya Polbangtan Malang, Jawa Timur.

Hal ini menjadi salah satu pembahasan saat kunjungan reses Komisi IV DPR RI ke kampus Polbangtan Malang di kawasan Lawang, Senin (15/2).

BACA JUGA: BPPSDMP Kementan Siap Cetak Petani Milenial yang Maju, Mandiri dan Modern

Selain itu, isu regenerasi pertanian menjadi salah satu topik perbincangan dalam kunjungan kerja tersebut.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Metam SYL) mengatakan Kementen terus mendorong hadirnya petani muda di Polbangtan.

BACA JUGA: Talkshow Bersama Gus Miftah, Mentan Syahrul Bicara Persiapan Pangan Ramadan 2021

"Masa depan pertanian Indonesia ada di generasi milenial, ada di tangan petani-petani muda. Karena lewat merekalah inovasi-inovasi sektor pertanian bisa dihadirkan," katanya.

Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi, menyatakan hal serupa.  "Saat ini, pertanian kita didominasi petani tua. Jika tidak dilakukan regenerasi, dalam 5 sampai 10 tahun mendatang bisa kekurangan petani," ungkapnya.

Sekretaris BPPSDMP Kementan Siti Munifah yang hadir dalam kunjungan kerja Komisi IV DPR RI di kampus Polbangtan Malang, menjelaskan Polbangtan Malang merupakan salah satu dari tujuh politeknik pertanian yang berada di bawah BPPSDMP.

Menurut Munifah, setiap tahun Polbangtan Malang menerima sekitar 200 mahasiswa yang berasal dari 33 provinsi di Indonesia. 

"Dibandingkan dengan peminat yang mencapai 2.000 orang, jumlah tersebut menunjukkan animo anak muda untuk terjun di sektor pertanian masih tinggi," katanya.

Ia menjelaskan sebagai sekolah vokasi, Polbangtan Malang menerapkan 70 persen praktik dan 30 persen teori.

Sama dengan kampus Polbangtan lainnya di Indonesia.

Mahasiswa dididik bukan sebagai pencari kerja, tetapi pencipta lapangan pekerjaan.

"Mayoritas peserta didik adalah anak petani. Dan salah satu program aksi di Polbangtan adalah regenerasi pertanian," ujarnya.

Karena itu, ia berharap dukungan dari Komisi IV DPR RI terkait dengan program dan pembiayaan bagi pengembangan SDM pertanian yang tangguh, unggul dan berdaya saing. 

"Untuk mengelola sebuah organisasi besar yang ujungnya membangun SDM tangguh dibutuhkan komitmen bersama," ujar Siti.


Menurut Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Anggia Erma Rini, konsep pendidikan berbasis pertanian yang dikembangkan oleh Polbangtan Malang sangat menarik dan bernilai strategis.

Khususnya, dalam membangun generasi muda pertanian yang tangguh.


Anggi menjelaskan kontribusi pertanian pada masa pandemi Covid-19, dinilai paling positif di antara sektor lainnya.

Menurut politikus PKB itu, pandemi Covid-19 menjadi tantangan ke depan bagi lembaga pendidikan seperti Polbangtan Malang, untuk menghasilkan generasi pertanian yang mumpuni.

Artinya, lanjut dia, mampu menghasilkan tenaga-tenaga pertanian yang tidak hanya mencukupi kebutuhan diri sendiri tetapi bisa masyarakat yang lebih luas.

"Termasuk menghasilkan teknologi-teknologi terdepan juga menjadi tantangan tersendiri," ujar legislator dari Dapil VI Jatim ini. (*/jpnn)

 

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler