Transformasi Polbangtan Banjarbaru Demi Menjamin SDM Pertanian Berkualitas

Senin, 05 Oktober 2020 – 20:19 WIB
Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi. Foto: Humas BPPSDMP.

jpnn.com, BINUANG - Program Food Estate mendapat jaminan energi baru di sisi Sumber Daya Manusia (SDM). Pasalnya Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK PP) Banjarbaru kini bertransformasi menjadi Politeknik Pembangunan Pertanian atau Polbangtan Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

Spesialisasi lembaga pendidikan ini adalah pengembangan pertanian berbasis lahan rawa. Guna menguatkan SDM pertanian kompeten, Polbangtan Banjarbaru siap membuka pendaftaran mahasiswa baru pada tahun ajaran 2021.

BACA JUGA: BPPSDMP Kementan Bangun Soliditas Pengembangan Food Estate Merespons Restriksi Pangan Global

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan program Food Estate terus mendapatkan penguatan SDM yang kompeten. Untuk jangka panjang akan ada banyak SDM berkualitas yang mendukung keberlanjutan dan pengembangan program ini.

"Transformasi SMK PP menjadi Polbangtan Banjarbaru punya fungsi strategis. Menjadi pusat studi dan penyedia tenaga pertanian andal,” kata Mentan SYL, Minggu (4/10).

BACA JUGA: Febriyanto Meninggal Kena Covid-19, Busyro Pimpin Salat Jenazahnya

Kepastian transformasi SMK PP menjadi Polbangtan Banjarbaru disampaikan dalam audiensi yang digelar pada Sabtu (3/10). Forum itu dilakukan antara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi dengan akademika SMK PP Banjarbaru.

“Kampus itu basis penting bagi pengembangan inovasi dan teknologi pertanian. Apalagi Polbangtan Banjarbaru nantinya memfokuskan diri pada pertanian berbasis rawa. Lahan di sini memang didominasi rawa atau gambut. Potensi yang ada ini tentu harus lebih dioptimalkan lagi. Agar memberi manfaat bagi kesejahteraan secara ekonomi,” tutur Dedi.

BACA JUGA: Bupati Karolin Sampai Memohon ke Gubernur demi Warganya

Secara umum, Indonesia memiliki luas lahan gambut atau rawa potensial sekitar 34,1 juta hektare. Lahan ini menyebar di Sumatera, Kalimantan, Papua, dan Sulawesi. Khusus untuk Kalsel, wilayah ini memiliki lahan gambut sekitar 103,56 ribu hektare.

Dari total luas yang ada, sekitar 20 juta hektare lahan rawa berpotensi untuk pertanian. Lalu, 10 juta hektare lahan gambut bisa langsung ditanami pertanian dengan potensi hortikultura, perkebunan, dan peternakan itik.

“Program Food Estate terus mengalami penguatan jangka panjang salah satunya melalui Polbangtan Banjarbaru. Kalsel ini memiliki potensi kualitas pengembangan lahan rawa tertinggi di Indonesia. Jadi sudah seharusnya kalau itu dioptimalkan dan salah satu dukungannya dari ketersediaan SDM-nya,” terang Dedi.

Menguatkan pertanian berbasis lahan gambut, beragam penyempurnaan diberikan oleh Polbangtan Banjarbaru. Kampus baru ini akan dilengkapi dengan laboratorium dan pusat praktek yang lengkap. Untuk dosennya juga dipilih berkualitas.

“Kelengkapan sarana prasarana sudah dijamin Kementan, termasuk anggarannya. Semuanya tentu akan di-upgrade, termasuk tenaga pengajarnya. Untuk guru SMK PP Banjarbaru akan dilibatkan sebagai dosen, tentunya dengan penyesuaian akademisinya. Sebab, Polbangtan Banjarbaru harus menghasilkan alumni mandiri. Terus mendukung kelangsungan program Food Estate di masa mendatang,” jelas Dedi lagi.

Kepala SMK-PP Banjarbaru Budi Santoso menjelaskan Polbangtan Banjarbaru akan memulai proses penerimaan mahasiswa baru pada tahun ajaran 2021. Ada 3 Program Studi (Prodi) yang ditawarkan, yakni budidaya hortikultura, budidaya perkebunan, dan teknologi pengolahan hasil. Semua Prodi yang dikembangkan Polbangtan Banjarbaru tetap berbasis lahan gambut atau rawa.

“Silakan bergabung di Polbangtan Banjarbaru tahun depan. Kampus ini memiliki masa depan cerah, apalagi lahan pertanian di Kalsel sangat menjanjikan. Program studi yang ditawarkan semuanya tetap adaptif terhadap lahan gambut atau rawa,” tambah Budi.(adv/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler