DPR: Layanan Pasien BPJS Kesehatan Mengkhawatirkan

Sabtu, 23 Desember 2017 – 07:05 WIB
Anggota DPR dari Fraksi Partai NasDem Ahmad Sahroni kunjungan kerja pada masa reses di kawasan Koja, Jakarta Utara. Foto: Humas DPR

jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPR dari Fraksi Partai NasDem Ahmad Sahroni menyoroti pelayanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BJPS) Kesehatan terhadap masyarakat. Menurutnya, temuan lapangan menunjukkan adanya layanan pasien BPJS Kesehatan cukup mengkhawatirkan.

Hal ini disampaikan Sahroni dalam keterangannya, kemarin (22/12), menyikapi keluhan warga terkait buruknya pelayanan BPJS di RSUD Koja saat kunjungan kerja pada masa reses di kawasan Koja, Jakarta Utara.

BACA JUGA: Pembangunan Smelter Molor, DPR Sidak ke Perusahaan Tambang

Dalam kunjungan tersebut, Sahroni yang kini menjadi anggota Komisi III DPR RI itu mendapat pengaduan dan keluhan dari warga atas buruknya layanan BPJS kesehatan di RS Koja.

“Cucu saya dirawat di UGD selama empat hari, terus mau pindah kamar. Saya tahu ada kamar kosong namun dibilang penuh. Setiap berurusan dengan kounter dan pihak rumah sakit mendapat perlakuan yang mengecewakan," keluh Hasyim, staf Hasim, staf RW 08, Koja, Jakarta itu.

BACA JUGA: Ngebet LGBT Dipidana, PPP Usulkan Undang-Undang Baru

Menurut Sahroni, buruknya layanan BPJS kesehatan ini telah melukai hati warga dan perlu evaluasi segera.

“Keluarga saya sendiri pernah mengalami buruknya layanan di RS Koja. Mulai dari kamar kosong dibilang penuh sampai petugas jaga yang tidak kompeten karena banyak pegawai honorer yang ditempatkan dan tidak tanggap terhadap keluhan pasien di ruang UGD,” ujar Sahroni.

BACA JUGA: Pembayaran Terlambat, Sejumlah Rumah Sakit Terancam Kolaps

Pria asli Tanjung Priok ini meminta pihak BPJS segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelayanan kesehatan ke warga.

"Sewaktu masih Anggota Komisi XI beberapa waktu yang lalu defisit Rp 4 triliun lebih, tahun 2017 ini bahkan defisit diperkirakan lebih dari Rp 9 triliun. Menkes bersama Menkeu selalu minta tambahan alokasi anggaran untuk BPJS kesehatan setiap tahunnya ke DPR, tanpa adanya perbaikan di sisi layanan dan fasilitas BPJS kesehatan. Oleh karena itu, evaluasi menyeluruh mutlak dilakukan agar BPJS kesehatan dapat lebih baik lagi," tegas Sahroni.

Sementara, pada masa reses Ahmad Sahroni melakukan kunjungan ke wilayah Jakarta Utara setelah sebelumnya melakukan kunjungan ke Jakarta Barat. Sebagai wakil rakyat dari wilayah Dapil III DKI Jakarta yang meliputi Kota Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kabupaten Kepulauan Seribu, Sahroni konsisten turun ke masyarakat dalam rangka menyerap aspirasi.

Dalam kunjungan ke kelurahan Kalibaru, 500 orang undangan yang terdiri dari tokoh masyarakat dan warga menyampaikan keluhan tentang program rastra (beras sejahtera) tidak tepat sasaran dan terbatas penyalurannya.

Warga yang rata-rata berprofesi nelayan juga meminta bantuan anggota dewan agar dipermudah akses permodalan untuk nelayan. Disaat kunjungan tersebut Sahroni berjanji akan menindaklanjuti keluhan-keluhan warga kepada pihak terkait. Tidak lupa Sahroni membagikan 500 paket sembako kepada warga.

Wilayah selanjutnya yang dikunjungi Sahroni adalah Koja, Jakarta Utara. Kegiatan Reses bersama 1.000 orang warga yang antusias menyambut kehadiran Sahroni, selaku Anggota Dewan yang menjadi wakil mereka di Senayan.

Beberapa pertanyaan dan masukan warga terkait lapangan pekerjaan, mengingat di wilayah Koja banyak perusahaan besar yang beroperasi, termasuk BUMN. Memasuki musim penghujan warga juga meminta dilakukan pengerukan kali Lagoa kanal yang bermuara ke laut. Dalam kunjunhan tersebut, Sahroni juga membagikan 1.000 paket sembako untuk warga.(fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Orang Kaya Bayar Premi Murah, Picu BPJS Kesehatan Defisit


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler