DPR Minta Pemerintah Meminimalisasi Dampak Vaksin Covid-19 terhadap Lansia  

Selasa, 09 Februari 2021 – 10:26 WIB
Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin. Foto: Humas DPR RI.

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin mengapresiasi diterbitkannya izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) vaksin Sinovac buatan Tiongkok untuk kelompok lanjut usia (lansia).

Menurut Azis, lansia merupakan kelompok yang paling rentan terpapar virus corona, dengan tingkat kematian mencapai 50 persen.

BACA JUGA: Vaksinasi Kelompok Lansia Langkah Strategis dalam Pengendalian Penyebaran Covid-19

"Tersedianya vaksin untuk lansia diharapkan dapat melindungi lansia dari terinfeksi virus corona," katanya, Selasa (9/2).

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan izin penggunaan darurat atau EUA vaksin Sinovac untuk masyarakat di atas usia 60 tahun.

BACA JUGA: Wali Kota Rahma Polisikan Pemilik Akun FB yang Sebut Titel Sarjananya Lebih Busuk dari Sampah

Izin EUA diberikan setelah BPOM memastikan keamanan vaksin Covid-19 buatan Sinovac, itu untuk diberikan kepada kelompok lansia berdasar uji klinis fase I dan II di Tiongkok dan fase III di Brazil.

Pemerintah pun mulai melakukan vaksinasi Covid-19 tenaga kesehatan lansia hari ini.

BACA JUGA: Kematian Herman Berbuntut Panjang, 6 Polisi Dibebastugaskan dan Terancam PTDH

Karena itu, Azis mengingatkan bahwa pemerintah harus dapat menetapkan batasan aman kelompok lansia yang boleh menerima vaksin Covid-19.

Hal itu bisa diatur sesuai dengan batasan umur kelompok lansia yang ikut dalam uji klinis vaksin di Tiongkok dan Brazil.

"Memastikan lansia yang diberikan vaksin Covid-19 adalah lansia yang berada di rentang umur tersebut untuk meminimalisasi dampak vaksin terhadap lansia," kata Azis.

Wakil ketua umum Partai Golkar itu mendorong pemerintah bersama BPOM melakukan sosialisasi kepada masyarakat secara masif mengenai efektivitas dan efikasi vaksin Covid-19 untuk para lansia.

Berikutnya, menyosialisasikan kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI) yang umum terjadi usai lansia disuntik vaksin Covid-19, serta kriteria lansia yang akan divaksinasi.

Menurutnya, sosialisasi itu sangat penting dilakukan guna mencegah terjadinya disinformasi di tengah masyarakat atau maraknya hoaks mengenai vaksin.

"Sehingga masyarakat mendapatkan informasi yang benar dan resmi dari pemerintah, serta mendorong masyarakat kelompok lansia untuk tidak ragu dan takut divaksinasi Covid 19," pungkasnya.(boy/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler