jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi X DPR, Jefirstson Riwu Kore menyatakan target kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) pada tahun 2019 mencapai 20 juta dan wisatawan nusantara melebihi 275 juta yang dibuat pemerintah, tidak realistis.
Sebab menurut Jefirstson, di tahun 2014 kunjungan wisata mencanegara hanya 9,5 juta dan untuk wisatawan nusantara 250 juta.
BACA JUGA: BEM se-Kaltim Tolak Blok Mahakam Dikelola Asing
“Tahun 2014, hanya 9,5 juta wisatawan mancanegara datang ke Indonesia. Bagaimana mau mencapai 20 juta Wisman? Dapat dari mana angka 20 juta itu, apa ini hanya menyampaikan angan-angan? Saya pikir ini target yang aneh," kata Jefirstson dalam rapat dengan stekeholders bidang pariwisata di Gedung DPR, Senayan Jakarta, Selasa (20/1).
Padahal untuk mencapai target, lanjut politisi Partai Demokrat itu, diperlukan anggaran dan kebijakan yang komprehensif. "Terkait dengan anggaran, dalam APBN, Kementerian Pariwisata hanya dianggarkan sebesar Rp 1 triliun. Lima ratus miliar di antaranya disebar ke seluruh Indonesia," jelasnya.
BACA JUGA: Dapat Rp 700 Miliar, Pindad Ingin Perbanyak Stok Peluru
Berangkat dari jumlah anggaran tersebut, Jefirstson menyatakan target yang dibuat pemerintah bohong-bohongan saja. "Pemerintah maunya hanya dapat untung saja, tapi pelit dalam memberikan anggaran untuk pariwisata. Padahal DPR sudah sering minta pemerintah untuk mengalokasikan anggaran yang cukup untuk pariwisata. Kalau begini terus, pemerintah bohong-bohongan saja menetapkan target," tegas anggota DPR dapil NTT itu.
Demikian juga dari sisi kebijakan, menurutnya, banyak pihak yang tidak mendukung program pariwisata. Contohnya, mengenai surat edaran larangan mengadakan rapat di hotel bagi PNS dari Menpan RB, yang sangat berimbas kepada industri pariwisata.
BACA JUGA: Kemenhub Cari Mekanisme Penyesuaian Tarif Angkutan
“Ini kan soal efisiensi, tapi bukan berarti mematikan semuanya. Cukup penjarakan saja bagi pegawai yang suka melakukan mark up biaya rapat. Ini perlu kita bicarakan dengan mitra kerja. Yang perlu kita perbaiki adalah anggaran dan kebijakan. Kalau kita dapat perbaiki kedua hal itu bersama, kita dapat capai target itu. Tapi kita juga harus realistis,” imbuhnya.(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lima Strategi Pertamina Hadapi Minyak Dunia yang Anjlok
Redaktur : Tim Redaksi