DPR Sarankan Program Tol Laut Diserahkan ke Pihak Swasta

Jumat, 11 Agustus 2017 – 15:42 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat meninjau tol laut. Foto dok Humas Kemenhub

jpnn.com, JAKARTA - Implementasi program Tol Laut yang digagas pemerintah dinilai tidak efektif dalam menekan harga. Agar program tol laut berjalan sesuai tujuan pemerintah, pengelolaan program ini dinilai akan lebih optimal bila diserahkan kepada pelayaran swasta yang sudah lebih dahulu melayari pulau-pulau di Indonesia.

“Biaya subsidi tol laut sangat besar, tetapi tidak efektif menekan harga di daerah-daerah tujuan tol laut, hanya buang-buang dana APBN saja. Padahal pelayaran swasta sudah lebih dulu melayari daerah-daerah di seluruh Indonesia dengan 14 ribu kapal, sedangkan kapal tol laut baru enam kapal. Artinya, tanpa tol laut pun, distribusi barang sudah jalan,” kata Anggota Komisi VI DPR Bambang Haryo, Jumat (11/8).

BACA JUGA: Sinergi Swasta dan Pemerintah Bisa Buat Tol Laut Lebih Efisien

Bambang lantas mencontohkan seperti yang terjadi di Papua, yang menjadi daerah tujuan tol laut. Sebelum program ini dijalankan, harga beras di Papua pada waktu itu sudah Rp 13 ribu per kilogram.

“Saat kami berkunjung ke sana, sekarang setelah ada tol laut ke Papua, harga beras malah lebih mahal. Kenapa bisa begitu? Ini membuktikan tol laut yang disubsidi tidak berdampak ekonomi, tidak bisa menekan disparitas harga,” tuturnya.

BACA JUGA: Pelni Tambah Satu Trayek Penugasan Tol Laut

Menurut Bambang, tidak adanya dampak pada penurunan harga barang karena tol laut tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang seharusnya bertanggung jawab dalam melakukan stabilisasi harga barang seperti Bulog dan Pertani.

Yang memanfaatkan program ini justru pedagang yang menyesuaikan harga dengan mekanisme pasar.

BACA JUGA: Menhub: Potensi Indonesia Melalui Konektivitas Tol Laut dan Udara

Bambang menambahkan meski konsep dan tujuannya bagus, untuk menekan disparitas harga tidak cukup dengan memberikan subsidi terhadap kapal pengangkut.

Hal senada juga disampaikan Ketua Komisi Tetap Sarana dan Prasarana Perhubungan KADIN Indonesia, Asmary Herry.

Menurutnya, program tol laut yang sudah berjalan dua tahun belum bisa menekan disparitas harga. Harga barang bukan hanya ditentukan ongkos freight (pengapalan), angkutan laut hanya salah satu penentu harga.

“Memang biaya pengapalan sudah turun dengan tol laut, tetapi apakah harga barang di daerah ikutan turun? Belum tentu,” ucapnya dengan tanda tanya.

Dia menambahkan tol laut dengan subsidi dari pemerintah dengan sistem sekarang ini biayanya sangat besar, bisa dihemat dengan sinergi dengan swasta tentunya.

“Soal mekanisme penetapan swasta yang sudah lebih dulu melayari rute tersebut ya diserahkan ke pemerintah,” tutur Asmary.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bangun Tol Laut, Kemenhub Bakal Diskusi dengan Pemda


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
tol laut  

Terpopuler