jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi I DPR Utut Adianto menyoroti masih minimnya alokasi anggaran untuk Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Menurutnya, anggaran Rp 151 triliun yang dialokasikan pada tahun ini belum bisa menutupi kebutuhan TNI secara menyeluruh, meskipun nominal tersebut mengalami kenaikan Rp 17 triliun dari tahun sebelumnya, yakni Rp 134 triliun.
BACA JUGA: Percepat Daya Serap Anggaran, TNI AL Teken Kontrak Bersama dengan Mitra
"Apakah ini cukup? Jauh dari cukup! Idealnya paling enggak kalau dibandingkan seperti Singapura, idealnya kali dua atau kali tiga dari anggaran ini. Itu kalau menurut saya. Kalau ideal kali tiga," kata Utut Adianto melalui keterangan, Senin (10/10).
Utut menyebutkan anggaran TNI yang ideal minimal dua persen dari produk domestik bruto (PDB).
BACA JUGA: PDIP Gelar Talkshow HUT Ke-77 TNI, Utut Membandingkan Anggaran Pertahanan RI dengan Singapura
"Jadi kalau dua persen dari Rp 18 ribu triliun itu sekitar Rp 360 triliun," sebut politikus PDIP itu.
Dia mengingatkan kebutuhan alutsista TNI juga perlu diperhatikan.
Pemeliharaan alutista sedianya perlu diberikan anggaran lebih.
Karena itu, kata Utut, seandainya terjadi perang konvensional di Indonesia, TNI hanya mampu bertahan sampai tiga hari.
"Kenyataan sekarang ini, kalau perang, peluru kita hanya untuk bisa menembak tiga hari. Kalau sudah tiga hari, habis dia. Nah ini kan sesuatu yang sebenarnya miris untuk negara sebesar Republik Indonesia ini," ungkap Utut. (mrk/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi