jpnn.com, JAKARTA - Warga negara Indonesia (WNI) pengungkap surat suara tercoblos di beberapa lokasi di Malaysia mengadu kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Senin (22/4). Mereka khusus datang dari Malaysia ke Jakarta untuk mengadukan persoalan tersebut dan diterima langsung oleh Wakil Ketua DPR Fadli Zon.
“Mereka datang khusus ke Jakarta melakukan pengaduan kepada DPR RI secara resmi tentang peristiwa yang menjadi perhatian masyarakat luas yaitu kejadian ribuan atau puluhan ribu surat suara yang sudah tercoblos di dua ruko (rumah toko) di Malaysia,” kata Fadli di gedung DPR, Jakarta, Selasa (22/4).
BACA JUGA: Data KPU, 54 Petugas KPPS Meninggal Dunia, 32 Lainnya Sakit
BACA JUGA: Eks Petinggi KPK Nilai Pemilu 2019 Terburuk Setelah Era Reformasi
Fadli mengatakan, seharusnya surat suara tersebut dikirim melalui pos atau istilahnya di sana adalah undi pos. Menurut Fadli, WNI inilah yang berada di beberapa lokasi penggerebekan itu.
BACA JUGA: Ketua KPPS di Malang Tusuk Perut Sendiri
“Mereka menemukan kalau tidak salah 97 karung di lokasi pertama, dan 156 karung di tempat kedua. Masing-masing karung isinya 216 kertas suara yang ada,” ujar Fadli.
Wakil Ketua Kmum Partai Gerindra ini menilai bahwa ini adalah skandal yang laur biasa, yang sangat besar serta menjadi perhatian publik bahwa bisa terjadi puluhan ribu kertas suara yang sudah dicoblos.
BACA JUGA: TKN Menduga Kubu Prabowo Berupaya Membangun Opini Jokowi Menang Berarti Curang
Fadli mengungkap bahwa saat ini Polis Diraja Malaysia sudah mengamankan empat terduga pelaku. “Menurut pelaku yang sekarang sudah diamankan oleh polisi Malaysia, ada empat orang di lokasi kedua, katanya itu sudah shift atau apa yang mereka lakukan keempat. Sudah ada tiga truk atau tiga lori yang duluan mengambil,” katanya.
BACA JUGA: Surat Suara Tercoblos ke Paslon 01 Sebelum Pencoblosan, Tidak Sampai 50, tapi Satu Lembar
Fadli menjelaskan, jika memakai logika bahwa dari tiga lori itu memiliki jumlah yang sama, berarti sudah ada sekitar 150 ribu surat suara yang telah tercoblos. Menurut dia, ini tentu menjadi subjek bagi polisi untuk menindaklanjuti.
“Saya kira ini adalah kejadian luar biasa di Malaysia, surat suara yang sudah tercoblos terlebih dahulu pada paslon tertentu dan juga pada caleg caleg tertentu. Saya kira ini harus terjadi pengusutan tidak bisa berhenti sampai di situ,” paparnya.
BACA JUGA: Jika Prabowo Menang, Siapa yang akan Bertanggung Jawab Atas Quick Count?
Fadli menegaskan, harus ada tindakan hukum dalam kasus ini. Sebab, ujar Fadli, kasus ini sudah mencederai demokrasi Indonesia. “Ini kami jadikan bahan, mereka laporkan nanti akan diikuti oleh bukti video yang mereka miliki,” ujarnya.
Menurut Fadli, selain yang sudah viral, para warga juga memiliki video yang belum disampaikan ke publik. “Menurut saya ini jadi bahan juga bagi DPR kepada pihak terkait,” katanya.
BACA JUGA: Analisis Konsultan dan Pengamat Internasional soal Jokowi Menang Pilpres 2019
Sementara, salah satu warga yang menggerebek, Brem, meminta kepada DPR untuk terus dan mengusut tuntas kasus ini. “Kenapa? Kami merasa warga negara Indonesia yang ada di Malaysia sangat dirugikan dengan peristiwa ini. Hak mereka diambil oleh orang yang tidak bertanggung jawab,” ujar Brem di gedung DPR.
Menurut Brem, ini adalah kejadian luar biasa. Pihaknya sudah menangkap pelaku, dengan banyak suara. “Seterusnya kami minta pihak KPU dan Bawaslu untuk segera menindaklanjuti kasus ini,” ujarnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Caleg PDIP Lapor ke Bawaslu Sergai, Begini Alasannya
Redaktur & Reporter : Boy