jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah mengusulkan pohon kurma sebagai pengganti angsana di sepanjang Jalan Cikini Raya yang ditebang anak buah Gubernur Anies Baswedan dari Dinas Kehutanan beberapa waktu lalu. Tumbuhan jenis palem-paleman itu dinilai cocok menghiasi trotoar ibu kota.
"Karena ini sudah ditebang pohon angsananya, maka kita rekomendasikan untuk ditanam pohon kurma. Tapi untuk pohon lain, kita harap jangan sampai ditebang kembali," kata Ida Mahmudah saat melakukan peninjauan langsung ke trotoar Cikini, Selasa (12/11).
BACA JUGA: Ketua DPRD Khawatir Anak Buah Anies Digugat Gara-Gara Menebang Pohon
Menurut Ida, kurma bermanfaat untuk para pejalan kaki. Pasalnya, tanaman yang identik dengan wilayah gurun pasir Timur Tengah tersebut memiliki daun-daun yang dapat melindungi pejalan kaki dari teriknya matahari.
Selain itu, lanjut Ida, kurma memiliki akar serabut sehingga tidak akan merusak konstruksi bangunan jika ditanam di jalur pejalan kaki. "Kurma kalau ditanam itu bagus. Itu bisa buat keindahan jalan, nantinya pohon kurma bisa dililitkan lampu kecil-kecil kan bagus," ujar Ida.
BACA JUGA: DPRD Minta Anies Biayai Sendiri TGUPP
Usulan Ida itu disebabkan pohon tabebuya yang ditanam anak buah Gubernur Anies di sepanjang trotoar Cikini terbukti tidak mampu melindungi pejalan kaki dari sinar matahari.
"Sekarang kan adanya pohon kecil, ini yang harus diperhatikan. Jalan 4 kilometer itu terasa panas karena pohon-pohon besarnya ditebang. Nanti penanaman ya pakai pohon yang besar," kata Ida.
BACA JUGA: DPRD: Banjir Ancam Jakarta, Kok Anies Malah Prioritaskan Trotoar?
Sebelumnya, Dinas Kehutanan DKI Jakarta melakukan penebangan pada pohon- pohon berjenis angsana dan beringin di jalur pejalan kaki daerah Cikini. Penebangan dilakukan dengan alasan pohon-pohon itu sudah keropos dan rentan membahayakan pejalan kaki yang melintas.
Usai penebangan pohon di daerah Cikini, yang terbaru pada Jumat (8/11) Dinas Kehutanan memasang spanduk di beberapa pohon di Jalan Kramat Raya. Isinya imbauan kepada masyarakat bahwa pohon- pohon itu akan direvitalisasi atau ditebang karena tidak sesuai peruntukannya di jalur pejalan kaki. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil