JAKARTA – Terkuaknya persoalan Daftar Pemilih Tetap (DPT) fiktif bukan hanya membuka tentang kemungkinan manipulasi saat pelaksanaan pemungutan suaraDirektur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti menyatakan, DPT fiktif juga semakin membuka kemungkinan bakal maraknya jual beli suara oleh para calon anggota legislatif di berbagai daerah
BACA JUGA: Kerja KPU Baru Sebatas Menghitung Hari Pemilu
“Pencurian suara maupun jual beli suara akan terjadi besar-besaran karena tidak ada DPT yang solid
Lebih lanjut Ray mengatakan, kekacauan DPT akan berpengaruh pada semua tahapan Pemilu mulai dari pengadaan surat suara, jumlahnya pemilih di satu TPS, keabsahan suara dan persoalan-persoalan lain di TPS
BACA JUGA: Soal DPT, Mendagri Tak Mau Disalahkan
“Dan kondisi-kondisi ini pada dasarnya bisa dimainkan oleh petugas lapangan,” tegasnya.Menurutnya, DPT yang kacau dan tingkat pengawasan yang rendah jelas memperbesar kemungkinan terjadinya transaksi jual beli suara
BACA JUGA: Pemilu 9 April Sulit Penuhi Kriteria Demokratis
“Dimana ada permintaan pasti aka ada penawara, dan itu bisa saja terjadi dari mana saja mulai oknum KPU maupun calo-calo yang bermain,” ulasnya.Ray justru menyayangkan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang hanya menangani yang ecek-ecek mulai pelanggaran bagi-bagi uang, soal bendera di lokasi yang salah dan sebagainya“Sementara yang serius seperti DPT justru dibiarkan,” ucapnya.
Tudingan Ray Rangkuti perihal bakal maraknya jual beli suara itu bukannya tanpa dasarTim Hukum dari Badan Pemenangan Pemilu PDIP Jawa Timur, Sudiatmiko Aribowo mengungkapkan, di Jawa Timur hal tersebut sudah ramai terdengar“Bahkan ada angka-angka yang bisa dinegosiasikanKita tahu setidak-tidaknya mendengar bahwa suara itu diperjualbelikan, termasuk berapa-berapa nilanya,” tegasnya.
Menurutnya, kondisi itu akan memperburuk situasi di lapanganSebab, peluang konflik antara petugas maupun rakyat semakin terbuka“Bisa saja nanti suara warga hilang karena dialihkan kepada orang lain sehingga menjadi masalah tersendiri,” katanya.
Sedangkan Wakil Sekjen DPP Golkar Rully Chaerul Azwar mengungkapkan, pihaknya telah menerima laporan adanya indikasi transaksi jual beli suaraMeski demikian Rully menolak menyebutkan siapa yang dilaporkan telah melakukan jual beli suara itu“Tetapi kita tetap mengamatinya,” ujarnya.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hariman Tuding Pemerintahan SBY Cuek
Redaktur : Tim Redaksi