DPT Tetap Kacau, Percuma Lawan SBY

Jumat, 10 April 2009 – 22:48 WIB

JAKARTA – Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Pramono Anung Wibowo menyatakan, jika persoalan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu legislatif berlanjut pada Pemilu Presiden (pilpres) maka akan sulit untuk mengalahkan Susilo Bambang Yudhoyono sebagai capres incumbentMenurut Pramono, kekacauan DPT sudah sangat masif dan merata.

Hal itu dikatakan Pramono Anung  usai mendampingi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menerima kunjungan Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Wiranto di Jalan Teuku Umar, bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (10/4)

BACA JUGA: Taslam Pertanyakan Kemenangan Demokrat

“Karena siapapun yang akan melawan yang ada (incumbent), tidak akan bisa berhasil karena semuanya sudah seperti ini kacau-balaunya,” ujar Pramoni.

Saat ditanya apakah PDIP akan memboikot tahapan pemilu selanjutnya, Pramono menegaskan bahwa pihaknya tidak berpikir ke arah itu
PDIP dan Hanura, katanya, sesuai kesepakatan dalam pertemuan antara Megawati Soekarnoputri dan Wiranto lebih berkonsentrasi untuk memperbaiki daftar pemilih Pilpres

BACA JUGA: JK akan Merapat Lagi ke SBY ?


 
Pramono Anung yang juga berlaga sebagai calon legislatif dari daerah pemilihan Jawa Timur VI ini menambahkan, baik Megawati maupun Wiranto melihat persoalan DPT merupakan hal yang sangat serius
“Persoalan data raw material begitu luar biasa tingkat kesalahannya,” tandasnya.

Untuk itu, katanya, DPT perlu segera disikapi

BACA JUGA: Demokrat Bertengger di 20,90 Persen

Pramono menegaskan bahwa PDIP akan mengedepankan upaya hukum dalam menyelesaikan kekisruhan DPT pemilu legislatif“Agar tidak terulang di Pilpres,” tandasnya.

Sebelumnya, Wiranto yang ditemui kepada wartawan usai bertemu Megawati menyatakan, persoalan DPT dan berbagai kejanggalan pelaksanaan Pemilu telah membuat PDIP dan Hanura berada di satu barisanDPT yang kacau, katanya, harus disikapi secara tegas melalui upaya hukum

"Terutama terhadap berbagai hal yang kita anggap atau diduga menjadi penyebab Pemilu sekarang ini kita anggap menyimpang dari prosedur yang berlaku, misalnya DPT yang tidak akurat tetapi sampai masuk ke proses pemilu," ujar Wiranto

Mantan Panglima ABRI itu lantas menyebut adanya banyak laporan dari daerah tentang orang yang mempunyai hak pilih tapi tidak mendapatkan kesempatan memilih"Di DPT yang seharusnya sudah tidak ada, seperti anak-anak dan orang yang sudah mati, tetap ada di DPTKarena penyebarannya cukup luas, ini perlu disikapi dengn tegas," cetusnya.

Bahkan, imbuh Wiranto, kejangggalan pelaksanaan pemilu telah mengganggu kredibilitas pemilu yang seharusnya berjalan terhormat dan bermartabat“Banyak laporan yang sudah masuk ternyata memang ada hal-hal yang membuat cacat pelaksanaan pemilu," ulasnya.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mega-Wiranto Sikapi DPT Busuk


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler